TEMPO Interaktif, AL-QUNEITRA - Cinta memang membuat segalanya enteng. Seperti pepatah mengatakan, “Gunung tinggi kan kudaki, Samudera luas kan kuseberangi”. Tak terkecuali bagi Samar Saman al-Khayal. Gadis Suriah berusia 26 tahun itu memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya. Rintangan apapun tak membuatnya gentar, tak terkecuali dia harus melewati gerbang perbatasan Israel.
Pasalnya, sang kekasih, Nabih Farhat tinggal di Dataran Tinggi Golan. Dimana untuk melangsungkan pernihakan, Samar harus melewati pemeriksaan di perbatasan Suriah-Israel di al-Quneitra, pada Rabu pagi kemarin.
Sepanjang hidupnya, Samar hanya tinggal di Suriah dan baru diizinkan untuk menyeberang ke Israel dengan tujuan menikah dan berencana tinggal bersama Farhat. Sang Arjuna harus rela menunggu beberapa tahun karena pihak imigrasi Suriah tak kunjung memberikan persetujuan untuk tunangannya agar bisa datang.
Penjaga perdamaian PBB kali ini bertambah tugasnya untuk turut menjaga acara perenikahan ini berlangsung dengan lancar saat mereka menyeberang perbatasan.
Rencananya, pasangan Samar dan Farhat akan menempuh hidup baru dnegan tinggal di desa Buqata di Dataran Tinggi Golan. Selamat menempuh hidup baru, semoga bahagia.
HAARETZ| NUR HARYANTO