Menurut anggota Komisi Hak Asasi Manusia (HRC) milik pemerintah Abdul Aziz al-Faouzan, jumlah perempuan berusia di atas 32 tahun yang tak menikah mencapai empat juta jiwa pada 2015. HRC memperkirakan, saat ini, jumlah mereka sedikitnya 1,4 juta orang.
"Ini artinya, satu dari 16 perempuan di Arab Saudi tidak menikah," katanya baru-baru ini.
Jumlah perempuan lajang dengan kategori seperti ini (usia) umumnya lebih banyak berada di perkotaan daripada di pinggiran kota, tambahnya. Meskipun demikian, dia menentang anggapan bahwa menikahkan gadis-gadis berusia muda merupakan jalan keluar untuk mengatasi problem sosial tersebut.
Belum lama ini terjadi perdebatan di Kerajaan mengenai isu pembatasan usia perkawinan. Hal tersebut dipicu oleh banyaknya gadis-gadis di bawah usia 18 dinikahkan dengan pria lebih tua. Bahkan kerap terjadi seorang ayah menikahkan putrinya di bawah umur dengan alasan untuk melunasi utang atau mendapatkan mahar tinggi.
"Menikahkah gadis di bawah umur dengan pria lebih tua merupakan sebuah tindak kriminal," kata al-Faouzan.
Masyarakat tak bisa dengan seenaknya melihat perkawinan Nabi Muhammad S.A.W dengan Syaidah Aisha, bila mengacu kepada pernikahan Nabi dengan istrinya yang berusia muda, tambahnya.
Al-Faouzan menyarankan agar para pria menikah dengan perempuan yang usianya tak jauh beda dengannya. "Ini akan membantu mengurangi jumlah perempuan yang tak menikah," jelasnya.
Dalam beberapa kasus yang menimpa kaum perempuan, khususnya perempuan pekerja, dilarang menikah oleh ayah mereka dengan alasan takut kehilangan pemasukan di rumah tangganya. Kasus ini pernah mencuat di pengadilan Saudi beberapa waktu lalu, seorang perempuan pekerja menggugat ayahnya karena dilarang menikah atau disebut adhal.
Sementara itu, Ali al-Zahani anggota staf Universitas King Andul Aziz, memperkirakan jumlah perawan tua berusia di atas 32 tahun mencapai 1,5 juta. Sebagian besar berada di Provinsi Mekah termasuk di kota Jedah. Arab Saudi terdiri dari 13 provinsi.
Dalam kaitan ini, Dewan Syura, belum lama ini membicarakan soal regulasi pernikahan pria Saudi dengan perempuan nonSaudi atau sebaliknya. Beberapa peserta dalam diskusi tersebut berpendapat bahwa tingginya perkawinan laki-laki Saudi dengan perempuan nonSaudi mendorong meningkatnya jumlah perawan tua.
ARAB NEWS | CHOIRUL