Pejabat militer senior mengatakan bahwa mereka tengah menyelidiki apakah para pemimpin Angkatan Laut tahu tentang video itu setelah berulang kali ditampilkan pada tahun 2006 dan 2007 terhadap ribuan anggota awak kapal kapal induk bertenaga nuklir tersebut.
Sebuah penyelidikan oleh Armada Komando Pasukan AS di Norfolk juga sedang berusaha menentukan apakah Kapten Owen Honors dimarahi pada saat itu. Episode itu menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah pemimpin militer dapat berperilaku buruk selama publik tidak mengetahui kelakuan mereka?
"Dia menunjukkan penilaian buruk dan mempermalukan Angkatan Laut. Akan sulit bagi Angkatan Laut untuk mengabaikan atau mengampuni mereka," kata Stephen Saltzburg, penasihat umum dari the National Institute of Military Justice dan profesor hukum di George Washington University.
Hanya dua hari setelah video yang ditampilkan berulang kali di televisi itu, Angkatan Laut dalam konferensi persnya Selasa kemarin di Norfolk mengumumkan bahwa Honors mundur sebagai kapten kapal dan dipindahkan ke tugas-tugas administrasi darat.
"Setelah meninjau secara pribadi video dibuat saat menjabat sebagai pejabat eksekutif, saya telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan Kapten Honors untuk memimpin secara efektif," kata Adm John Harvey, kepala Komando U.S. Fleet Forces, di Norfolk. Harvey menolak menjawab pertanyaan dari wartawan.
"Akan selalu ada orang melakukan hal-hal tak boleh mereka lakukan," kata Korps Marinir Kolonel Dave Lapan, seorang jurubicara Pentagon. "Mereka harus bertanggung jawab."
Honors dalam video itu tampak melecehkan kaum gay, melakukan adegan masturbasi, dan pementasan adegan mandi. Banyak pelaut membela Honors dan menyebut video itu hanya untuk memberi dorongan semangat yang sangat dibutuhkan selama pelayaran panjang di laut. Orang dalam Angkatan Laut mengatakan, video ini dimaksudkan hanya sebagai "sandiwara lucu" dan berhenti ditayangkan setelah itu.
Menurut Pentagon, Menteri Pertahanan Robert Gates dan Ketua Kepala Staf Gabungan Laksamana Mike Mullen tidak mengetahui keberadaan video itu sampai minggu ini.Kasus ini bukan pertama kalinya terjadi di Angkatan Laut. Pada tahun 1991, Angkatan Laut terlibat dalam skandal "Tailhook" di mana pilot angkatan laut dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap petugas perempuan di sebuah konvensi di Las Vegas. Selama perang Irak, gambar mengejutkan muncul dari tahanan yang disiksa oleh tentara Amerika di Abu Ghraib.
Dan pada tahun 2008, seorang Marinir dikeluarkan setelah terekam melemparkan anak anjing dari tebing saat patroli di Irak dan menganggap hal itu sebagai candaan.
Sebuah kelompok konservatif yang sebelumnya berseberangan dengan Ketua Kepala Staf Gabungan Laksamana Mike Mullen soal larangan bagi Gay ni menuduh Mullen menutup mata untuk masalah disiplin. Mullen adalah kepala operasi angkatan laut saat video dibuat.
"Sekarang kita tahu bahwa Laksamana Mullen tidak dapat diandalkan," kata Elaine Donnelly, presiden Center for Military Readiness..
AP | HAYATI MAULANA NUR