Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oposisi Pakistan Dukung Gilani  

image-gnews
Yusuf Raza Gilani. AP
Yusuf Raza Gilani. AP
Iklan
TEMPO Interaktif, Islamabad - Pemerintahan Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani, 58 tahun, kemarin dipastikan selamat dari ancaman pemakzulan yang dilancarkan mitra koalisi Gerakan Muttahida Qaumi (MQM). Pemerintahan Pakistan yang bersekutu dengan Amerika Serikat itu lolos dari jeratan mosi tak percaya parlemen setelah partai oposisi utama menyatakan menolak ikut serta. 

"Voting akan menghancurkan negeri ini," kata Ketua Liga Muslim Pakistan (PML-N) Raja Zafar ul-Haq. "Kami tak ingin stabilitas negeri ini terancam." Sebelumnya, bekas Perdana Menteri Nawaz Sharif, yang juga Ketua Umum Liga Muslim, partai oposisi utama di negeri nuklir itu, menyatakan partainya tak akan mengajukam mosi tidak percaya terhadap Gilani. 

"Melakukan hal itu sama saja memperburuk stabilitas negeri ini," ujar Sharif. Kisruh politik ini berawal dari loncatnya Gerakan Muttahida Qaumi (MQM) ke kubu oposisi di parlemen. Alhasil, partai pemerintah, Partai Rakyat Pakistan (PPP) tak lagi menjadi mayoritas di parlemen. Alasannya mereka menentang kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak. 

"Secara umum performa pemerintahan Partai Rakyat Pakistan amat buruk," ujar Ketua Umum Gerakan Muttahida Altaf Hussain, yang memimpin partainya dari Inggris sejak 1992. Keluarnya partai terbesar keempat di Pakistan dengan basis massa di Karachi itu menyisakan pemerintah 158 kursi dari total 342 kursi di parlemen. 

"Partai ini memang pragmatis dan amat oportunis," ujar pemerhati politik Rasul Bakhsh Rais seperti dikutip CS Monitor. "Mereka akan membuat kesepakatan dengan partai manapun asalkan tetap bisa berkuasa di Karachi." Beruntung, partai oposisi kedua terbesar Partai Liga Muslim (PML-Q) pimpinan Chaudhry Shujaat Hussain juga tak mendukung mosi di parlemen. 

Perdana Menteri Gilani, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Pakistan, memakai peluang itu untuk bergerak menemui kelompok koalisi dan oposisi. Gilani, Sharif, dan Hussain mahfum tekanan terhadap pemerintahannya bakal membuat kelompok-kelompok milisi kian genjar melancarkan serangan berdarah ke negeri itu. 

Itu sebabnya Amerika Serikat, meski menolak berkomentar soal kisruh politik dalam negeri Pakistan, menghimbau agar konflik politik itu tak membuat redup kampanye anti-milisi bersenjata. "Kami akan tetap menjalin kerjasama dengan pemerintah Pakistan," ujar Jurubicara Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat P.J. Crowley. 

AP | REUTERS | CSMONITOR | ANDREE PRIYANTO 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.