Pertikaian diplomatik terakhir antara kedua pihak muncul seiring kekerasan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza. Beberapa hari setelah serangan roket Palestina meruyak di selatan Israel dan ditanggapi dengan serangan udara Israel, pasukan Israel membunuh dua warga Palestina di perbatasan pada Ahad pagi.
Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, berbicara dalam sebuah konferensi para diplomat Israel di Yerusalem, Minggu (26/12) petang, bahwa kecuali sebuah perdamaian penuh, Israel harus mencari jangka panjang, kesepakatan sementara atas hal-hal keamanan dan ekonomi. Kubu Palestina secara konsisten menolak pendekatan itu.
“Itu tak hanya mustahil mencapai seluruh kesepakatan,” ujar Lieberman. “Itu jelas-jelas terlarang.” Dia bilang bahwa Otoritas Palestina di Tepi Barat -dengan siapa Israel telah berjanji untuk negoisasi-adalah “tak punya legitimasi” karena telah menunda pemilu. Menurutnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas tetap berkantor meskipun masa jabatannya berakhir hampir setahun lalu, dan tak ada tanggal untuk pemilu baru.
AP | dwi a