Ban menyampaikan rasa duka mendalam kepada para keluarga korban kekerasan serta mendukung upaya pemerintah Nigeria menyeret pelaku ke meja hijau.
Para korban tewas sebagian besar akibat ledakan bom dan serangan terhadap gereja saat mereka sedang merayakan Natal di Nigeria tengah. Ban sangat terkejut atas tragedi berdarah, khususnya "saat jutaan warga Nigeria sedang merayakan hari raya agama."
"Saya mendukung upaya otoritas Nigeria menyeret pelaku ke pengadilan."
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan katakan, "Saya memastikan kepada warga Nigeria bahwa pemerintah akan memberantas hingga ke akar-akarnya. Kami harus mencari pelaku di balik serangan."
Ketua Komisi Persatuan Afrika, Jean Ping, juga merasa terkejut dan sedih atas kekerasan berdarah ang terjadi di kota Jos dan di Maiduguri menyebabkan 32 orang tewas seketika dan melukai 70 lainnya.
Sejumlah laporan menyebutkan, dua bom meledak di dekat sebuah pasar besar. Bom ke tiga menghantam gereja utama umat Kristen sementara bom ke empat meledak di jalan menuju sebuah masjid. Dalam serangan bom ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Namun, pelaku kekerasan diduga dilakukanoleh kelompok Muslim radikal sekte Boko Haram yang bermarkas di Maiduguri.
Laporan lain mengatakan, sekitar 30 orang tiba di sebuah gereja di Maiduguri. Mereka membunuh seorang pastor dan jemaat lainnya, serta membakar gereja. Gereja di kota lain juga diserang menyebabkan seorang penjaga gereja tewas.
Di Vatikan, Paus Benedictus XVI mengutuk serangan terhadap gereja di Negeria, Filipina, dan Pakistan, saat umat Kristian merayakan Natal. Pimpinan umat Katolik ini juga menyampaikan rasa simpatinya terhadap para korban meninggal dan luka-luka.
"Saya ingin menyampaikan perasaan dari hati yang paling dalam kepada pada korban tragedi kekerasan dan mengajak ke jalan perdamaian, serta mencari solusi damai untuk menyelsaikan berbagai konflik," ujarnya.
BBC | TELEGRAPH | CHOIRUL