Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seoul Tebar Provokasi, Pyongyang Bungkam  

image-gnews
Tentara Korea Selatan melakukan patroli di Dangjin. AP /Yang Hyun-suk, Yonhap
Tentara Korea Selatan melakukan patroli di Dangjin. AP /Yang Hyun-suk, Yonhap
Iklan
TEMPO Interaktif, Seoul -  Korea Selatan kemarin mengumumkan menggelar latihan militer di darat dan laut, termasuk latihan penembakan artileri skala besar dekat perbatasan Korea Utara, saat ketegangan semenanjung mulai mereda setelah serangan Pyongyang atas Yeonpyeong pada bulan lalu.

Latihan perang darat, yang melibatkan tiga lusin meriam artileri bergerak, enam jet tempur, sistem peluncur roket ganda, dan 800 tentara, jumlah terbesar personel dalam sebuah latihan saat masa damai, akan berlangsung hari ini dan dan tampaknya tak disenangi Utara. 

Besarnya latihan dan waktunya--datang tepat setelah latihan tembak yang intensif pada Senin lalu--menunjukkan bahwa Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, yang konservatif, melihat lebih jauh dengan condong mengambil posisi militer daripada kembali ke dialog meskipun ada tawaran dari Pyongyang. 

Pemerintah Lee dikritik keras di dalam negeri akibat respons yang lemah terhadap pengeboman Korea Utara atas Pulau Yeonpyeong bulan lalu. "Kami yakin bisa menangkis dengan pukulan jika Utara mencoba mengulang situasi seperti serangan artileri atas Yeonpyeong," tutur Brigadir Jenderal Ju Eun-hik dari Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Hingga kemarin belum ada reaksi dari Korea Utara. Kantor berita pemerintah, KCNA, yang secara teratur mencela Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, tidak menyinggung latihan-latihan perang itu, meskipun ada sebuah artikel kasar yang membalas seorang anggota Kongres Amerika Serikat yang mengecam Pyongyang sebagai "sampah manusia" dan suatu "sumber kebijakan politik yang buta". 

Menurut pernyataan seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan, mereka juga menggelar tiga hari latihan penembakan laut di laut lepas timur semenanjung, yang dimulai kemarin. Namun dia tak memberikan perincian. Yang pasti, Yonhap menyebutkan, latihan-latihan perang itu berlokasi di 100 kilometer sebelah selatan perbatasan maritim dengan Korea Utara, dan melibatkan sedikitnya enam kapal perang.

Korea Utara pekan ini malah menawarkan untuk membuka diri kembalinya inspektur Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memperhatikan program senjata nuklirnya, mendorong spekulasi pembukaan kembali pembicaraan perlucutan enam pihak, dan krisis bakal berlalu.

"Latihan perang itu menunjukkan bahwa (Selatan) bermaksud menjaga tingginya ketegangan, sebagian karena ada kemungkinan Utara menyerang lagi," ujar Kim Yong-hyun dari Dongguk University kemarin. "Dialog jelas tidak masuk dalam agenda. Banyak cara dalam menanggapi insiden seperti di Yeonpyeong dan untuk menunjukkan bahwa respons di masa depan bisa luar biasa." 

Dari New York, Amerika Serikat, Wakil Duta Besar Cina di PBB, Wang Min, mengatakan ketegangan antara Utara dan Selatan sudah sangat tinggi. "Terutama dalam dua hari terakhir. Itu sudah dekat ke arah perang," tutur Wang Min dalam debat khusus dengan 150 anak muda yang digelar PBB.

Reuters | The Straits Times | AP | Dwi Arjanto






Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.