Tempat kejadian berlangsung malam hari di dekat perbatasan Pakistan-Afganistan, tepatnya di antara kota Zahedan dan Bam, Provinsi Kerman.
"Jumlah korban kemungkinan bertambah," ujar gubernur jenderal Kerman seperti dikutip kantor berita IRNA.
Baca Juga:
Mengutip keterangan saksi mata, IRNA melaporkan banyak sekali orang yang masih terperangkap reruntuhan gedung yang telah hancur. Selain itu, petugas penyelamat mengalami kesulitan menjangkau daerah bencana.
Sementara itu, Pusat Seismologi Iran berbasis di Universitas Teheran dan U.S Geological Survey, melaporkan lindu berkekuatan 6,5 skala Richter pada Senin (20/12) pukul 10 malam waktu setempat menyebabkan sedikitnya menelan tujuh korban jiwa.
Javad Kamali, wakil gubernur Provinsi Kerman, mengatakan kepada IRNA bahwa getaran gempa telah memutuskan jalur telepon di kawasan tersebut. Oleh sebab itu, militer dan para penegak hukum lainnya terpaksa berkomunikasi dengan menggunakan teknologi wireles, tambahnya.
Baca Juga:
Kamali menjelaskan, tim rekonstruksi dan rehabilitasi dari luar kota telah tiba di desa Hosseinabad, terletak di antara kota Fahraj dan Rigan. IRNA juga melaporkan, Dewan Bencana Alam Provinsi Kerman, segera menyelenggarakan pertemuan darurat membahas kerusakan, koordinasi bantuan, dan upaya-upaya asistensi.
Pusat gempa terletak di Provinsi Kerman sekitar 16 kilometer selatan Hosein Abab atau 213 kilometer selatan Zahedan, 1075 kilometer selatan Teheran.
Dalam laporannya, kantor berita semi resmi Fars mengutip keterangan warga Zahedan, Khash dan Iranshar di Provinsi Sistan-Baluchesta, perbatasan Afganistan dan Pakistan, bahwa seluruh warga merasa getaran gempa sangat kuat.
Menurut gubernur Kerman, Esmail Najjar, kepada IRNA, diakui bahwa gempa cukup keras dirasakan warga di bebrapa desa yang diperkirakan berpenduduk antara 5000-6000 orang. Mereka tinggal terserak di beberapa tempat.
CNN | CHOIRUL