Otoritas pertahanan sipil setempat mengatakan di Panama, akibat guyuran air langit tersebut lebih dari 2500 rumah rusak dan menewaskan 10 orang.
Selain itu, hujan deras juga membuat akses jalan dan jembatan menuju Terusan Panama tersapu air bah. Sistem Pertahanan Sipil Nasional menyebutkan, delapan orang tewas akibat tertimpa tanah longsor sedangkan dua lainnya hilang.
Saat ini, kata petugas Senin (13/12), sebanyak 2.720 orang berada di tempat pengungsian. Kini, pemerintah menyatakan negara dalam kondisi darurat setelah sedikitinya enam jalan bebas hambatan rusak dan banjir meluap di mana-mana.
Penutupan Terusan Panama, pekan lalu, merupakan kebijaksanaan pertama kali diambil oleh pemerintah sejak invasi Amerika Serikat ke negeri itu pada 1989. Alasan penutupan adalah untuk mengurangi debit air di salah satu danau yang mengelilingi Terusan.
AP | BBC | CHOIRUL