TEMPO Interaktif, Azerbaijan - Sejak Wikileaks membocorkan ribuan pesan kawat diplomatik Amerika Serikat, banyak hal menarik terkuak. Mulai dari yang serius seperti dorongan negara Arab Saudi agar AS menyerang Iran, hingga hal lucu seperti anak Kim Jong Il yang mengidolakan artis ternama, Eric Clapton.
Satu lagi obrolan diplomat AS yang tak kalah lucu terkuak oleh Wikileaks. Para diplomat itu 'ngegosipin' ibu negara Mehriban Aliyeva, istri Ilham Aliyev, Presiden Azerbaijan.
Diplomat AS mengomentari Mehriban yang kerap berdandan seronok dan hobi operasi plastik. Dalam sebuah pesan kawat berjudul: "A first lady, too, in fashion (seorang ibu negara yang terlalu bergaya)", diplomat AS mengomentari bahwa Mehriban "adalah seseorang yang hirau akan fesyen, bahkan berani bergaya. Gaya busana Mehriban amat menantang, bahkan untuk ukuran dunia Barat sekalipun."
Suatu kali pada September 2008, para diplomat asyik menggunjingkan kejadian tatkala Mehriban dan kedua putrinya hendak menyambut Lynne Cheney, istri mantan Wakil Presiden AS, Dick Cheney.
"Ketika melihat Mehriban dan dua putrinya, seorang anggota Secret Service bertanya pada pegawai kedutaan besar: "yang mana anak dan yang mana ibunya?"
Setelah mengamati beberapa waktu, si pegawai Kedubes menjawab: "logikanya, si ibu seharusnya yang berada di tengah," demikian tertulis dalam pesan kawat tersebut.
Diplomat AS juga memberi tahu Washington bahwa Mehriban tidak menguasai betul situasi politik dalam negeri Azerbaijan, padahal Mehriban adalah anggota parlemen.
Para diplomat menginformasikan pada Washington bahwa keluarga sang istri presiden, keluarga Pashayevs, punya pengaruh kuat di negaranya. Bisnis-bisnis keluarganya melesat, antara lain bisnis bank, perusahaan asuransi, bisnis pariwisata, dan bisnis showroom mobil Bentley. Diplomat menyebut keluarga Pashayevs sebagai keluarga paling berpengaruh di Azerbaijan
GUARDIAN | ANANDA BADUDU