Pemuda, yang ditahan pada 7 Desember, sehari-hari bekerja sebagai penjaga di tempat penitipan balita paruh waktu di ibu kota Belada sejak Februari 2007. Selain itu, dalam iklan di internet, dia juga mengaku sebagai babysitter.
Kepala kepolisian Amsterdam Bernard Welten, dalam jumpa pers dini hari, mengatakan bahwa pria tersebut diduga telah melakukan kekerasan seks terhadap 30 hingga 50 anak, namun penyelidikian mendalam masih terus berlangsung.
Melihat pada "besar dan kompleknya" kasus, jaksa penuntut umum Herman Bolhaar mengatakan, pria tersebut melakukan kekerasan seks pada anak-anak balita empat tahun ke atas. Oleh sebab itu, pihaknya perlu menerbitkan foto pelaku untuk mengingatkan para orang tua yang kemungkinan menjadi korban.
"Pada kasus ini, kami terus terang belum mengetahui jumlah persis korban kekerasan seks oleh pria 27 tahun itu," ujar Bolhaar.
Penyelidikan ditingkatkan setelah ditemukannya pornografi anak-anak beredar luas di Amerika Serikat. Sumber pornografi itu dipercaya berasal dari Belanda.
Selain menahan pelaku, polisi juga menahan pria 37 tahun yang diduga sebagai rekan dalam peredaran pornografi anak. Namun dia tidak didakwa melakukan kekerasan seks dan akan dihadirkan ke persidangan, Senin (13/12) ini waktu setempat.
Untuk memperjelas masalah, polisi mengumpulkan lusinan orang tua di sebuah hotel di Amsterdam, Ahad malam.
Sebelumnya, Belanda dilanda kekerasan seks pada anak-anak. Kali ini pelakunya seorang guru renang berusia 60 tahun, Benno Larue. Ia dibenamkan dalam bui selama tujuh tahun karena perilaku seksnya terhadap 40 gadis belia, hampir semuakorban adalah murid renangnya.
REUTERS | CHOIRUL