Remaja tersebut, jelas petugas kepolisian Dilawar Bangish, meledakkan bom di dalam bus yang berhenti di pasar Tirah Bazar, Kohat, provinsi Khyber Pakstunkhwa.
Serangan ini mendapatkan kecaman dari kedutaan besar Amerika Serikat di Islamabad. "Serangan terhadap pasar, dimana banyak orang, perempuan dan anak-anak yang menjadi korban ledakan merupakan demontrasi tidak manusiawi."
Sementara itu, Fazal Naeem juru bicara kepolisian menyebutkan, pelaku ledakan dalam aksinya mendekat ke pintu bus yang sedang membawa sejumlah penumpang ke Orakzai selanjutnya meledakkan diri. Seluruh penumpang yang cedera dilarikan ke rumah sakit.
Koresponden Al Jazeera, Zeina Khodr, melaporkan dari Islamabadf, "banyak sekali korban cedera serius, jumlah korban meninggal kemungkinan bisa bertambah."
Kepala kepolisian Kohat Dilawar Bangish mengatakan, target serangan ini tak begitu jelas sebab korban yang berjatuhan berasal dari kelompok Suni dan Shia.
"Seorang remaja berusia antara 18-20 tahun, yang membawa bahan peledak seberat 6 kilogram, melakukan serangan. Kami punya bukti menemukan potongan kepala dan tangan pelaku bom bunuh diri," tambahnya.
Dalam serangan mematikan tesebut, belum ada kelompok mengaku bertanggung jawab. Sebelumnya, Taliban mengaku bertanggungjawab atas dua ledakan, Senin, yang ditujukan terhadap gedung pemerintah di Pakistan.
CNN | AL JAZEERA | CHOIRUL