“Kami kini tengah menyusuri fakta-faktanya. Jika dia adalah warga kami, kami akan memberikan dukungan konsuler dan bicara kepadanya,” ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavror di sela-sela kunjungan resmi ke Warsawa.
Saat ditanya apakah insiden itu bisa menghentikan proses pembangunan hubungan dengan Inggris, Lavrov bilang, “Itu tak bisa menghentikan kami, tapi seseorang berupaya menghentikan mereka. Ini bukan kali pertama ketika perubahan-perubahan positif dicoba dan seseorang tak suka.”
Otoritas Inggris menahan Katya Zatuliveter, 25 tahun, Kamis pekan lalu dan dia menghadapi deportasi karena diduga melakukan kegiatan mata-mata. Harian The Sunday Times melaporkan, badan inteligen domestik Inggris, M15, bilang perempuan itu bekerja untuk jaringan intelijen Rusia sebagai seorang agen “yang tidur”, yang bisa diartikan tidak terus-menerus aktif.
The Straits Times | dwi a
Baca Juga: