TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah pesawat kargo jatuh ke sebuah kompleks perumahan di Karachi, Pakistan, tak lama setelah lepas landas, menewaskan sedikitnya delapan dan meledak menjadi lautan api.
Pesawat Ilyushin IL-76 buatan Rusia itu menuju Khartoum, ibukota Sudan, dan memiliki delapan awak ketika menukik tajam pada dini hari Minggu pagi waktu setempat.
Empat mayat ditemukan di tanah, di mana para saksi mengatakan kemungkinan angka kematian akan meningkat. Televisi Express 24/7 mengatakan 10 orang tewas.
Kecelakaan itu memicu lautan api di lingkungan Dalmia, di mana Angkatan Udara dan Angkatan Laut Pakistan memiliki hunian apartemen dekat dengan bandara.
Saksi Hasan Hashmi mengatakan kebakaran dapat dilihat dari salah satu mesin pesawat saat terbang.
"Saya melihat bola api jatuh ke tanah," kata penjual susu Mohammad Raees. "Ini sangat besar dan cepat. Saya ketakutan."
"Saya tidak bisa melihat apa itu. Saya segera menyelamatkan hidup saya dan setelah beberapa detik saya mendengar ledakan memekakkan telinga."
Meskipun penyebab kecelakaan itu tidak segera diketahui, tidak ada klaim sejauh ini bahwa aksi terorisme terlibat.
Bulan lalu paket yang berisi bom ditemukan di dua jet kargo di Dubai dan Inggris. Bom yang disita di Inggris dalam perjalanannya ke Amerika itu dirancang untuk meledak di udara dan mungkin telah ditargetkan di Inggris.
Juru bicara otoritas penerbangan Pervez George mengatakan pesawat yang jatuh itu sedang menuju ke Sudan ketika menukik dua menit setelah take off.
Kecelakaan itu merupakan yang ketiga dalam waktu kurang dari lima bulan di Pakistan. Awal bulan ini di Karachi 21 orang tewas ketika sebuah pesawat penumpang kecil jatuh segera setelah lepas landas.
Pada bulan Juli, pesawat jet penumpang yang dioperasikan oleh maskapai Pakistan Airblue jatuh di bukit-bukit yang menghadap ibukota, Islamabad, dalam cuaca badai, yang menewaskan 152 penumpang.
TELEGRAPH | EZ