Serangan mematikan kemarin terjadi dua bulan setelah Kim Jong-Un, putra bungsu pemimpin saat ini, mengkonsolidasikan perannya dengan menjadi jendral bintang empat dan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat dari partai penguasa.
Perdana Menteri Korea Selatan Kim Hwang-Sik bilang kepada parlemen bahwa penembakan di pulau di Laut Kuning, yang diklaim merenggut empat nyawa tentara Selatan dan melukai 18 prang, adalah sebuah “terukur dan provokasi yang direncanakan dengan hati-hati”.
“Utara ingin mengangkat ketrampilan sang ahli waris, Kim Jong-Un, kesatuan internal yang kuat dan untuk melampiaskan ketidakpuasan terhadap dunia luar,” cetus perdana menteri kepada Majelis Nasional di Seoul, siang tadi.
Menteri Pertahanan Kim Tae-Young, setelah berunding dengan koleganya Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates, juga menyebut, “Penilaian kami adalah bahwa Korea Utara melakukan serangan untuk mengkonsolidasikan proses suksesi dengan memamerkan kepemimpinan Kim Jong-Un.”
The Straits Times | dwi a