Akibat protes tersebut, sejumlah polisi dan demonstran cedera terkena lemparan batu dan tembakan gas air mata.
Seorang sumber keamanan mengatakan, sedikitnya 13 pengunjuk rasa ditahan di kawasan Giza, Kairo. Sementara itu sumber keamanan dan kesehatan menyebutkan sejumlah polisi dan demonstran cedera akibat saling bentrok.
Bahkan, sumber kesehatan mengatakan salah seorang pengunjuk rasa tewas, tetapi tidak disebutkan detailnya. Untuk menghentikan demonstrasi, polisi mengurung para demonstran serta menembakkan gas air mata.
Jumlah umat Kristen di Mesir mencapai 10 persen dari populasi 79 juta orang. Mereka seringkali merasa diperlakukan tidak adil di negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam.
Dalam aksi potesnya, umat Kristen Koptik memblokade jalan dekat kantor gubernur, tak jauh dari Giza, tempat gereja mereka dibangun.
Koran-koran Mesir melaporkan, para pengunjuk rasa marah sebab otoritas setempat menghentikan pembangunan gereja karena dianggap tak memiliki izin.
Tetapi alasan itu dibantah. Untuk pembangunan tersebut, mereka sudah mengantongi izin dan sedang melanjutkan pembangunan, namun mereka dilarang memasuki area pembangunan.
Hubungan antara pemimpin umt Kristen dan Muslim sesungguhnya di Mesir tak ada masalah, tetapi ketegangan di kalangan antarumat beragama kerap menyulut tindak kriminal dan kekerasan.
REUTERS | CHOIRUL