Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam menaggapi pertamuan puncak akhir pekan dari aliansi Barat di Portugal, mantan pemimpin Kuba itu menyebut NATO suatu “lembaga agresif” yang mengabaikan “miliaran orang yang menderita akibat kemiskinan, terbelakang, kekurangan pangan, rumah, kesehatan, pendidikan dan pekerjaan”.
Castro, 84 tahun, figur komunis paling terkemuka yang masih hidup, memimpin Kuba dari Revolusi 1959 hingga dia mundur karena alasan kesehatan pada tahun 2006, menyerahkan kepresidenan kepada adiknya Raul.
Baca Juga:
Castro menyebut NATO “seekor burung pemangsa yang bertengger di pangkuan kerajaan Yankee”, yang dipakai Amerika Serikat untuk “perang genosida Afganistan”.
Dia menepis rencana ambisius yang diluncurkan di KTT Lisbon bahwa sudah seharusnya para pemimpin Barat menekan Kabul untuk mengambil alih kemanan pada 2014.
The Straits Times | dwi a