Dilaporkan lebih dari seribu mesin sentrifugal di kompleks nuklir utama tampaknya mengkonfirmasi bahwa negeri miskin Korea Utara, yang bersiap memiliki bom berbasis plutonium, adalah sedang dalam perjalanan menciptakan sumber kedua materi senjata kelas nuklir. Hal itu seperti Pyongyang mendorong kekuatan regional untuk melanjutkan pembicaraan tentang program senjata atom.
“Ini adalah terbaru dalam serangkaian langkah-langkah provokatif oleh DPRK. Itu sebuah problem sangat pelik yang harus kita hadapi untuk mencapai kesepakatan dalam waktu 20 tahun,” kata utusan khusus Amerika Serikat, Stephen Bosworth kepada wartawan di Seoul, merujuk Korea Utara dengan akronim.
Meskipun mengecewakan, tapi provokasi itu bukan sebuah krisis atau kejutan. Washington akan tetap menjaga kerjasama dekat dengan partner regional untuk menanggapinya. Pernyataan Bosworth itu setelah sebuah pertemuan empat mata dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Sung-hwan, pagi tadi.
Reuters | AP | dwi a