Figur karismatik dan berpengaruh Burma dalam perjuangan untuk demokrasi tersebut masih menjadi sebuah ancaman potensial kepada penguasa militer tapi masih tegak beroleh dukungan secara diplomatik untuk membebaskan dirinya sendiri.
Suu Kyi menyuarakan oposisi terhadap pemilu pertama Burma dalam 20 tahun, yang digelar Ahad lalu dan dengan mudah dimenangi, seperti diduga, oleh sebuah partai yang dibikin junta. Pengacara Suu Kyi, Nyan Win bilang tokoh peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu menyerukan kepada para pengikutnya untuk membeberkan kecurangan pemilu.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengabaikan pemilu itu sebagai hajatan politik yang dicuri, sementara Menteri Luar Negeri Cina memuji pemilu berlangsung “sukses dan damai”, menunjukkan kuatnya hubungan antara negeri Cina yang haus energi dan tetangganya yang kaya sumber daya alam tersebut.
Sebelumnya para tetangga Burma dan mitra di ASEAN mendesak negara itu menggelar pemilu yang “adil dan terbuka” dan membebaskan Suu Kyi dan lebih dari 2000 tahanan politik lainnya sebelum pemilu digelar.
Reuters | The Straits Times | dwi a