“Tidak ada rencana saat ini untuk mengandangkan pesawat-pesawat A380 kami, dan operasi berjalan seperti biasa,” kata Nicholas Ionides, juru bicara SIA, yang saat ini punya 11 Airbus A380 dobel dek. “Masih terlalu dini untuk berspekulasi dan kami menunggu saran dari pembuat dan pembangun mesinnya sesuai kemajuan investigasi.”
SIA memborong A380 pertamakalinya pada Oktober 2007, menjadikannya maskapai pertama di dunia yang mengoperasikan pesawat penumpang jet terbesar di dunia tersebut.
Seluruhnya terdapat 37 jet raksasa itu yang saat ini beroperasi di seluruh dunia, termasuk enam oleh Qantas. Emirates, Singapore Airlines, Air France, KLM dan Lufthansa adalah maskapai operator lainnya. Menurut pihak Airbus, sebanyak 234 buah jenis A380 tengah dipesan oleh aneka maskapai.
Qantas, satu dari lima maskapai yang menerbangkan A380, telah mengandang armada A380-nya sampai mereka lebih tahu soal insiden tadi siang.
Di Paris, Airbus, pembuat superjumbo A380, mengatakan insiden yang melibatkan pesawat Qantas Airways itu adalah “signifikan” tapi telah mencakup prosedur-prosedur baku.
THE STRAITS TIMES | DWI A