Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Partai Obama Kalah, Republik Rebut Kursi DPR  

image-gnews
Hasil pemilu sela di Amerika Serikat. Partai Republik merebut lebih banyak kursi di DPR. (Washington Post)
Hasil pemilu sela di Amerika Serikat. Partai Republik merebut lebih banyak kursi di DPR. (Washington Post)
Iklan

TEMPO Interaktif, Washington DC - Pemilih di Amerika Serikat telah menekan tombol "reset" dunia perpolitikan di negeri adidaya tersebut. Tak akan ada lagi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi di sana, tak ada lagi kontrol satu partai saja terhadap Pemerintahan Federal, tak ada peta kemenangan mutlak dukungan terhadap Presiden Barack Obama yang mengusung semboyan "yes, we can" itu.

Maklum saja Partai Republik kemarin berhasil menggusur dominasi Partai Demokrat, partai yang mengusung Senator Obama ke kursi presiden pada 2008. Hasil pemilihan umum sela pertama memberi Republik lebih dari 230 kursi di DPR. Itu berarti Republik telah berhasil merebut kendali mayoritas di dewan yang terlepas pada 2006.

Alhasil kursi ketua dewan beralih dari Pelosi ke John Boehner. Presiden Obama pun telah menghubungi Boehner. "Saya ingin menemukan persamaan pandangan selepas pemilu," kata Obama. Sejumlah kalangan menilai kekalahan Demokrat ini diakibatkan kekecewaan pemilih Obama terhadap kondisi perekonomian negeri itu yang melemah.

"Rakyat Amerika kecewa terhadap kinerja Washington," kata Rand Paul, Senator terpilih dari Kentucky. Masyarakat, kata Paul, cemas akan masa depan perekonomian Amerika Serikat dan kecewa terhadap upaya-upaya Presiden Obama dan Kongres dalam mengatasi krisis ekonomi tersebut. "Pesan ini jelas dan tegas," ujarnya, lagi.

"Saya belum pernah merasa putus asa seperti sekarang ini," tutur John Powers, pensiunan asal New Jersey, yang mencoblos Republik. Hasil exit poll jaringan televisi ABC mengindikasikan 88% warga Amerika yakin ekonomi nasional kacau balau. Hasil jajak pendapat itu menyebut 73% responden menyatakan kecewa atas kinerja pemerintah federal.

Rasa tidak puas di kalangan masyarakat serta pengangguran yang tinggi inilah yang dijadikan senjata kubu Republik dalam memenangkan pertarungan melawan Demokrat pada pemilu sela kali ini. Banyak orang yang dulu mengantar Obama ke Gedung Putih dua tahun kecewa atas pemulihan ekonomi yang lamban. Mereka memilih untuk tidak memilih.

Cuma Demokrat belum benar-benar rontok. Kendati kehilangan enam kursi di Senat. Setidaknya partai ini berhasil mempertahankan kendalinya atas majelis tinggi. Sebab untuk mengambil kendali di Senat, Republik butuh 10 kursi. Obama pun memberi selamat kepada para pendukungnya dan meminta mereka memerhatikan reformasi asuransi kesehatan.

"Tidak akan ada lagi seorang ibu harus memilih antara perawatan kanker dan cicilan rumah karena Anda," katanya. "Karena Anda, kita tidak akan terkekang Wall Street." Pengamat politik dari Sekolah Bisnis Touro Michael Williams mengatakan bahwa rakyat tak bisa berharap pihak legislatif dan eksekutif bisa bekerjasama memperbaiki ekonomi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Partai Republik akan mempersulit atau menolak sama sekali Rancangan Undang Undang yang akan diajukan Demokrat," ujarnya. Mampukah Presiden Obama dan sekutunya di Demokrat menggolkan sejumlah agenda yang mereka usung? Juga, melawan kelompok anti-pajak, anti-pemerintah, dan anti-kompromi yang bergabung dengan gerakan Tea Party.


AP | TIME | NYTIMES | ANDREE PRIYANTO



PEMILU DALAM ANGKA

10: Republik memenangi 10 kursi gubernur.

9,6 persen: Angka pengangguran di Amerika Serikat.

US$ 4 miliar: Total uang yang dipakai dalam kampanye pemilu. Dua kali lebih besar dari 2006.


1946:
Pemilu terakhir ketika angka orang yang beralih dari satu partai ke partai lain tinggi.

87.000: Pendukung Tea Party--penyelenggara mengklaim 1,6 juta--yang berdemo di Washington.

8.000: Orang yang mendengar pidato kampanye terakhir Presiden Obama di Cleveland. Padahal ada lebih 80 ribu orang yang mendengarkan pidatonya di sana pada 2008.

GUARDIAN | DRE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.


Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Elon Musk yang merupakan pemilik dari perusahaan SpaceX dan Tesla, menempati posisi pertama dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2022 versi Forbes. Ia bahkan baru saja membeli Twitter. Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia nomor 1 dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 219 miliar. NTB/Carina Johansen via REUTERS
Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.


Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dekat Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri India Narendra Modi selama sesi kerja pertama KTT G20 di Bali, 15 November 2022. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool
Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika


Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Judul berita tentang kesehatan Presiden AS Joe Biden ditampilkan di kantor pusat Fox News di New York City, AS, 4 Maret 2023. Reuters
Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun


Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Pengunjung berkumpul di luar PMC Wagner Centre, yang merupakan proyek yang dilaksanakan oleh pengusaha dan pendiri kelompok militer swasta Wagner Yevgeny Prigozhin, saat pembukaan resmi blok kantor di Saint Petersburg, Rusia, 4 November 2022. REUTERS/Igor Russak
Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.


Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Gubernur Florida dari Partai Republik Ron DeSantis saat pesta malam pemilihan AS 2022 di Tampa, Florida, AS, 8 November 2022. REUTERS/Marco Bello
Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.


Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk. REUTERS/Mike Blake
Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden


Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Yevgeny Prigozhin [AP]
Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.


Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Logo Twitter di kantor pusat perusahaannya di San Francisco, California, AS 27 Oktober 2022. REUTERS/Carlos Barria
Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.


Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

3 November 2020

Presiden Donald Trump saat berkampanye Avoca, Pennsylvania, 2 November 2020. REUTERS/Carlos Barria
Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.