Tiga bulan sejak perjanjian yang menengara melarang penggunaan bom curah berlaku, 108 negara telah meneken konvensi dan tujuh lainnya siap memusnahkan seluruh stok mereka yang berjumlah 176 ribu buah bom.
"Kemajuan telah tercipta dalam penghapusan senjata-senjata ini dari muka bumi bukan langsung sebagai hal luar biasa," kata Steve Goose dari Human Rights Watch, editor dari lapkran laporan tahunan pertama Cluster Munition Monitor.
"Bom-bom klaster adalah salah satu senjata yang paling menyenangkan yang pernah dikembangkan," katanya kepada Foreign Correspondents' Club Thailand di Bangkok. Ditambahkannya, bahwa hal itu tetap merupakan “tantangan besar di depan kita”. Amerika Serikat mungkin telah menjadi pengekspor terbesar bom curah di masa lalu, telah mengadopsi sebuah moratorium hampir semua ekspor, tetapi menolak untuk perjanjian dengan diantara produser utama yang lain termasuk Cina, Rusia dan Israel.
The Straits Times | Bangkok Post | dwi a