Hingga sore ini belum jelas benar bagaimana para tawanan tewas di tangan para penyerang atau selama operasi penyelamatan pada tengah malam tadi di sebuah perkampungan di Ibukota Irak itu.
Insiden mulai meletup saat para militan mengenakan mantel bunuh diri dan bersenjata dengan granat menyerang bursa efek Irak pada Ahad pentang sebelum mereka mengubah tujuan sasaran terdekat yakni ke gereja Our Lady of Deliverance -salah satu tempat ibadah utama Katolik di Baghdad- dan menawan sekitar 120 orang jamaah.
Sejumlah pejabat menyebutkan sedikitnya seorang pastur dan 10 polisi diantara yang tewas. Kebanyakan dari 62 korban terluka adalah perempuan. Informasi soal jumlah korban datang dari polisi dan pejabat di rumah sakit tempat para korban dievakuasi.
Terdapat perbedaan penghitungan jumlah penyerang yang terlibat dalam serangan berdarah tersebut. Juru bicara militer Baghdad Mayor Jendral Qassim al-Moussawi bilang pada tengah malam tadi bahwa pasukan keamanan membunuh delapan orang. Sedangkan militer Amerika Serikat menyebut 5 hingga 7 orang penyerang tewas.
Adapun Deputi Menteri Dalam Negeri Irak, Letnan Jendral Hussein Kamal hari ini mengatakan para penyandera adalah para pria bersenjata yang terkait ke jejaring al Qaidah.
AP | Reuters | dwi arjanto