Pejabat PBB mengatakan otoritas kesehatan Haiti telah melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia, 138 orang tewas dan 1.526 kasus menyangkut merebaknya berbagai penyakit di kawasan Artibonite dan Plateau Tengah.
Sementara itu, di sejumlah rumah sakit, kini tengah merawat puluhan pasien akibat diare akut, bahkan sejumlah pasien meninggal akibat dehidrasi.
Untuk mengatasi masalah kesehatan terhadap negeri yang diamuk gempa bumi, 12 Januari, tim medis dari berbagai negara mengirimkan bantuan kesehatan ke daerah di sekitar Saint-Marc di Haiti tengah, kawasan pertanian yang paling parah akibat gempa.
Namun, pejabat WHO dan PBB belum bisa dikonfirmasi soal serangan kolera di Haiti. Mereka menunggu hasil akhir tes laboratorium yang diambil dari sampel korban meninggal maupun sakit, demikian juru bicara PBB bidang kemaunisaan, Imogen Wall, kepada Reuters.
Kolera merupakan penyakit akut yang disalurkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Penyakit lain yang bisa mencabut nyawa adalah diare yang disebabkan karena korban kekurangan cairan (dehidrasi). Korban bakal cepat meninggal bila tak segera mendapatkan pertolongan.
Masalah kesehatan saat ini menjadi hal serius bagi negara di Karibia ini usai dihantam gempa bumi, 12 januari, yang menelan 300 ribu jiwa dan mencedari ribuan lainnya. Sebagian besar korban berada di ibu kota negara.
REUTERS | CHOIRUL