Ketika televisi ABS-CBN meminta konfirmasi kepada pejabat bursa saham soal ancaman bom, mereka tak bersedia memberikan keterangan, hanya mengatakan perdagangan saham terpaksa dihentikan karena masalah keamanan.
"Kami sedang mengecek kebenaran laporan tersebut," kata Hans Sicat, kepala PSE kepada Reuters. "Kami telah mengambil langka-langka yang tepat dan mengerahkan personil keamanan."
Presiden PSE dan CEO Val Antonio Suarez juga menyatakan perdagangan dihentikan demi alasan keamanan. "Kami segera mengevakuasi dan menyelamatkan karyawan serta pelaku pasar. Kami akan buka kembali usai mendapatkan clearance dari otoritas kepolisian," ujarnya.
Dalam keterangannya kepada pers, kepala kepolisian Ajun Komisaris Jose Arne delos Santos mengatakan, kepolisian menerima laporan dari seorang pustakawan di Menara I Ayala. Dia menyebutkan ada ancaman bom pukul 09.53 pagi waktu setempat. Selanjutnya, pustawakan ini meneruskan ancaman tersebut ke petugas kemanan gedung yang kemudian memerintakan mengosongkan seluruh gedung.
Polisi mengirimkan tim penjinak bom dari Divisi Ledakan dan Ordonansi serta anjing pelacak untuk mencari bom. Kini kepolisian menguasai kedaan.
REUTERS | INQUIRER | CHOIRUL