Dia adalah mahasiswa berusia 20 tahun yang mengecat kuku mungilnya dengan warna pink, memiliki anak bayi dan percaya pada non-kekerasan. Perkenalkan Marisol Valles, kepala polisi baru di kawasan perang narkoba Meksiko.
Kota Praxedis G Guerrero di perbatasan Texas dengan Meksiko terkejut atas penunjukan Valles menjadi kepala polisi di jantung dari rute tradisional pedagang obat-obatan terlarang.
Mahasiswa kriminologi itu belum melakukan penangkapan tetapi telah dipuji sebagai wanita Meksiko pemberani untuk mengambil jabatan tersebut di lembah Juarez, sebuah jajaran dari sekitar selusin kota dan desa-desa di mana bayangan grup-grup pembantai dan penyerang polisi dan warga sipil dengan kekebalan hukum.
"Situasi dapat membaik jika kita percaya pada diri kita sendiri dan percaya ada harapan," kata Valles kepada Reuters, Rabu (20/10) waktu setempat atau dinihari tadi WIB. "Saya ingin membawa ini berjalan dan menunjukkan bahwa kita dapat melakukan kerja (pengamanan) ini.”
Walikota Praxedis, Jose Luis Guerrero, mengatakan Valles adalah yang paling berkualitas dari beberapa pelamar pekerjaan di banyak bagian Meksiko yang dianggap sama saja dengan menuju hukuman mati.
Kepala polisi yang baru ini cuma memiliki kekuatan dengan 13 orang detektif, sembilan diantaranya perempuan, dengan satu mobil patroli, tiga senapan otomatis dan sebuah pistol. Seorang pria bersenjata membunuh seorang pejabat lokal dan anaknya akhir pekan lalu adalah tugas pertama Valles saat ini.
Reuters | Guardian | dwi arjanto