Sabtu, 16 Oktober 2010, sebuah tambang di Cina meledak. Tim penyelamat masih berjuang melakukan evakuasi di tambang milik Pingyu Coal & Electric Co Ltd, perusahaan listrik dan batu bara yang berbasis di Kota Yuzhou, Provinsi Henan, Cina. Ledakan tambang batu bara itu menewaskan 21 jiwa dan 17 lainnya diduga hilang.
Ledakan di pertambangan itu terjadi pada pukul 6 pagi waktu Cina. Sampai pukul 1 siang waktu setempat, petugas baru bisa mengevakuasi jasad 21 penambang. Lebih dari 70 tim penyelamat, yang bekerja bergantian mengingat padatnya gas di bawah tanah, berupaya mencari posisi ke-17 penambang yang terjebak di bawah tanah itu.
Kepala Badan Administrasi Keselamatan Pekerja Luo Lin dan Kepala Administrasi Keselamatan Tambang Batu Bara Zhao Tiechui terus memantau lokasi kecelakaan. "Ada 239 penambang yang berhasil keluar dari terowongan bawah tanah," kata Luo Lin. Ia mengatakan tak jelas pada kedalaman berapa meter posisi para penambang yang diduga hilang itu.
Insiden di Cina itu terjadi setelah 33 penambang Cile berhasil diselamatkan dalam kecelakaan. Sebelumnya, mereka terperangkap di bawah tanah selama 69 hari dan sempat dinyatakan hilang selama 17 hari. Sejumlah kalangan di Cina mengatakan, Beijing mesti belajar dari insiden di Cile dengan memberikan pelatihan kepada para penambang.
AP | XINHUA | REUTERS | ANDREE PRIYANTO