Petugas arsip Fiji, Silesia Ikaniwai, mengumumkan teks asli dokumen bersejarah tersebut hilang. Dokumen yang menjadi dasar konstitusi pertama Fiji tersebut diberikan kepada pemerintah Fiji oleh Pangeran Wales pada 10 Oktober 1970. Dokumen tersebut di antaranya Pengakuan Kemerdekaan Fiji yang menandai kemerdekaan Fiji dari penjajahan Inggris.
Akan tetapi, sejak 2005 keberadaan dokumen tersebut menjadi misteri.
Ikaniwai mengatakan kepada FBC News bahwa beberapa departemen pemerintah telah dihubungi dalam pencarian dokumen tersebut. Dia mengatakan beberapa pejabat yang diduga menyimpan dokumen itu telah dikontak, tetapi surat tersebut masih belum ditemukan.
Sejak itu, pemerintah Fiji menganggap dokumen tersebut hilang. Mereka pun menghubungi pemerintah Inggris untuk meminta fotokopi Pengakuan Kemerdekaan Fiji.
Pengumuman hilangnya dokumen tersebut dilakukan dalam seminggu peringatan 40 kemerdekaan Fiji dari Inggris. Pemimpin Fiji Frank Bainimarama menggunakan acara tersebut sebagai dasar kebijakan reformasi politik yang kontroversial.
Sejak berkuasa di FIji melalui kudeta pada 2006, Bainimarama mengamandemen konstitusi Fiji, memecat hakim-hakim, menerapkan kontrol baru terhadap media. Ia pun mengatakan tidak akan menggelar pemilihan umum secara demokratis sampai 2014.
Kebijakan Bainimarama telah membuat negara tetangga mereka, Australia dan Selandia Baru, khawatir. Hubungan Fiji dengan Australia dan Selandia Baru pun rusak.
TELEGRAPH| KODRAT SETIAWAN