TEMPO Interaktif, London - Bila anjing Anda merusak perabotan rumah ketika Anda pergi, itu bisa jadi mereka bersikap pesimis. Demikian sebuah studi terbaru di Inggris.
Sebuah studi menunjukkan bahwa sejumlah anjing secara alamiah menunjukkan perilaku nelangsa sementara yang lainnya dalam "suasana" lebih cerah.
"Kita tahu bahwa kondisi emosional orang mempengaruhi keputusan mereka dan bahwa orang yang bahagia lebih cenderung menilai situasi ambigu secara positif," kata Profesor Mike Mendl, penulis studi dan kepala kesejahteraan hewan dan perilaku di Bristol University, Inggris, Senin (11/10). "Apa yang kami teliti telah menunjukkan bahwa ini berlaku juga untuk anjing."
Untuk mengukur psikologi anjing, peneliti melatih untuk mengenali bahwa mangkuk di salah satu sisi ruangan dipenuhi dengan makanan, sementara mangkuk kosong di sisi lain. Mereka kemudian meletakkan mangkuk di lokasi "netral" antara kedua sisi.
Sama seperti orang-orang bahagia cenderung melihat positif dalam situasi apapun, anjing yang begitu optimis berlari ke arah mangkuk, berharap untuk menemukan makanan, sedangkan anjing-anjing pesimis ragu-ragu atau berjalan dengan lebih lambat.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology, yang mengamati 24 anjing dalam Pusat Hewan Inggris, menemukan bahwa temperamen anjing-anjing berkorelasi dengan perilaku mereka ketika terpisah dari pemiliknya.
Anjing-anjing yang memandang mangkuk setengah penuh lebih tenang ketika dibiarkan sendiri, meyakini tuannya akan kembali. Sedangkan anjing pesimis lebih lebih khawatir, suka menyalak dan berperilaku cenderung liar.
Mendl menambahkan, sekitar setengah dari 10 juta anjing di Inggris Raya menunjukkan "perilaku terkait pemisahan" pada beberapa poin.
Reuters | dwi arjanto