Komentar tersebut dilontarkan Merkel menyusul kontroversi terkait pernyataan seorang pejabat di bank sentral Jerman yang mengatakan warga Muslim gagal berintegrasi dengan masyarakat Jerman. Pernyataan pejabat bank sentral tersebut memicu protes termasuk dari pemimpin moderat seperti Presiden Christian Wulff. Wulff mengimbau warga Jerman untuk menerima fakta bahwa 'Islam juga berkembang di Jerman'.
Debat tersebut kembali muncul terkait kekhawatiran ancaman serangan teroris di Amerika Serikat dan Jerman yang ditakutkan bakal dilakukan militan di Jerman.
Topik itu diperkirakan menjadi bahan diskusi di dalam Christian Democratic Union pimpinan Merkel. Merkel bakal ditanya apakah ia cukup konservatif terkait masalah tersebut. Komentar terakhir Merkel pun diduga ditujukan untuk orang-orang yang mengira Wulff terlalu berlebihan untuk menyenangkan warga Muslim.
Wulff, yang punya peran seremonial, melontarkan pernyataannya saat pidato merayakan dua dekade reunifikasi Jerman. Wulff menganjurkan integrasi para imigran ke dalam masyarakat Jerman. Sebab, selama ini para imigran hanya dipandang sebagai 'buruh tamu' yang pada akhirnya meninggalkan Jerman.
Ketika media massa Jerman menekankan komentar Wulff soal Islam, Merkel-anak seorang pastor Protestan yang besar di Jerman Timur--mengatakan Wulff telah menekankan Jerman memiliki akar Kristiani dan Yahudi.
German Christian Democrats terkadang menganggap mereka memiliki akar-akar nilai Judeo-Kristiani di awal sejarah Kristiani karena masalah sensitif mengenai Holocaust ketika Nazi Jerman membunuh sekitar enam juta warga Yahudi di Perang Dunia II.
"Kini yang pasti kami juga memiliki warga Muslim di Jerman. Tetapi, yang paling penting terkait Islam adalah nilai-nilai yang mewakili Islam harus sesuai dengan konstitusi kami," ujar Merkel. "Yang berlaku di sini adalah konstitusi, bukan syariah."
Merkel mengatakan Jerman membutuhkan imam yang dididik di Jerman dan memiliki akar sosial di sini. "Budaya kami memiliki akar nilai-nilai Kristiani dan Yahudi dan telah berlangsung selama ratusan, bahkan ribuan tahun," ujar Merkel.
Berbagai jajak pendapat di Jerman menyimpulkan mayoritas warga Jerman sependapat dengan salah satu anggota Bundesbank yang menuding warga Muslim menolak berintegrasi ke dalam masyarakan Jerman dan memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Akibat komentar tersebut, Thilo Sarrazin terpaksa mundur dari bank sentral Jerman.
REUTERS| KODRAT SETIAWAN