Pejabat kesehatan yang berwenang bersama pihak swasta Maynilad Water Service Inc menduga hal ini bisa terjadi karena perilaku orang-orang yang secara ilegal mengambil air dengan memasang pipa tambahan ke dalam saluran distribusi air Maynilad. Pernyataan ini diungkapkan Atienza kepada radio DZBB.
Berdasarkan laporan pers, jumlah orang yang terpaksa masuk rumah sakit karena masalah ini sejak akhir Oktober tercatat lebih dari 300 orang.
Kemungkinan pecahnya pipa yang mengalirkan kotoran sangat besar. Namun daerah yang terkontaminasi hanyalah Tondo, kata Sekretaris Pemerintahan bidang Kesehatan, Manuel Dayrit dalam pernyataannya. Dayrit menyatakan pihaknya sudah memastikan pencemaran ini tidak menjalar ke daerah lain. Berdasarkan pernyataan dia, hanya ada satu kasus yang dipaparkan rumah sakit pemerintah.
AFP/Anastasya Andriarti - Tempo News Room