Lebih dari 100 ribu orang mengular menggelar pawai menentang pemotongan anggaran beberapa pemerintahan Uni Eropa di Brussels. Sebagian besar demonstran itu memakai setelan kemeja hitam plus topeng juga berwarna hitam. Seraya berjalan para pemrotes memaki-maki spekulan dan bankir yang dianggap bertanggung jawab atas krisis ekonomi.
Tak cuma di Brussels, aksi unjuk rasa serupa menyebar nyaris ke sekujur Eropa. Spanyol menggelar aksi mogok umum di mana pengunjuk rasa di Barcelona bentrok dengan polisi yang berujung pada aksi pembakaran sebuah mobil polisi. Aksi protes menentang penghematan juga meletus di Yunani, Italia, Republik Irlandia, dan Latvia.
Baca Juga:
Serikat buruh mengatakan pekerja Uni Eropa menjadi korban terbesar krisis finansial yang dilakukan para bankir, spekulan, dan pengusaha. Banyak pemerintahan di 27 anggota Uni Eropa memberlakukan penyunatan gaji karyawan secara massal, termasuk uang pensiun dengan alasan untuk menalangi utang pemerintah yang menggunung.
Pada Rabu (29/9) malam, pemerintahan minoritas Portugal mengumumkan pengurangan gaji pegawai negeri dan anggaran pemerintah. Namun di sisi lain menaikkan pajak dalam upaya memangkas tingkat utang negara itu. Di Yunani dan Republik Irlandia, angka pengangguran mencapai tingkat tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Di Spanyol angka pengangguran berlipat ganda dalam tempo tiga tahun. Di Inggris, pemerintah berencana memangkas pengeluaran sampai 25% di beberapa bidang sedangkan Perancis menghadapi kemarahan para pengunjuk rasa yang menentang rencana meningkatkan batas usia pensiun.
Lantaran kian banyak anggota serikat pekerja dari sejumlah negara yang mengalir menuju Brussels, polisi di sana pun menutup markas Uni Eropa. Blokade juga dipasang di depan bank-bank serta toko-toko selama aksi protes di Brussels. Serikat buruh melukiskan aksinya dengan slogan "Tidak ada penghematan, prioritas adalah lapangan kerja dan pertumbuhan".
Puluhan ribu demonstran yang kebanyakan membawa balon dan spanduk besar warna merah dan hijau berjalan menuju gedung-gedung Uni Eropa di ibu kota Belgia. Polisi Belgia mengatakan telah mengamankan lebih dari 200 pengunjuk rasa yang ditengarai menjadi biang keladi kerusuhan.
| AP | EUOBSERVER | ANDREE PRIYANTO