Hukuman yang keras buat Jiang Xinsheng datang lima bulan setelah sebuah pengadilan di Shanghai mengirim seorang warga kelahiran Cina berkebangsaan Australia yang mengepalai operasi tambang bijih besi Rio Tinto di Cina dan tiga kolega Cina-nya dijebloskan ke penjara antara 7 hingga 14 tahun karena mencuri rahasia-rahasia komersial dan disogok.
Kasus Rio, seperti juga sengketa Google dan Cina terkait sensor internet dan komplain-komplain hacking, telah memicu kekhawatiran para investor tentang risiko melakukan bisnis di Cina, ekonomi terbesar kedua dunia, akibat beberapa tindakan.
Menurut majalah Caijing edisi terbaru, Jiang didakwa menyebarkan informasi ke France Areva, sebuah perusahaan pembangun reaktor nuklir terbesar di dunia, sekitar program nuklir Cina pada 2004. Ketika ditanya soal itu, seorang juru bicara Areva di Prancis bilang, “Areva berpendapat bahwat tidak ada dasar atas tuduhan tersebut.”
Beijing belum menuduh Areva dari melakukan kejahatan.
Sebuah pengadilan di Beijing menyatakan bersalah dan menghukum Jiang, seorang bekas bos China National Technical Impor and Export Corp, yang telah membangun pembangkit listrik, bulan lalu atas tuduhan pembocoran rahasia negara dan menelima sogokan, demikian dua sumber kepada Reuters. Keduanya meminta namanya disebut anonim karena sensitifnya kasus ini. Seorang pejabat pengadilan, yang dihubungi lewat telepon hari ini menolak berkomentar.
Reuters | dwi arjanto