Maklum saja, Dr. Bodnar merupakan saksi mata kekejaman gas beracun yang keluar dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl pada 1986. Ketika itu pusat reaktor milik Uni Soviet itu meledak. Dua ledakan menghancurkan reaktor nuklir nomor 4 dan memuntahkan radiasi ke udara. Alhasil, Badan Kesehatan Dunia menaksir ada 9 ribu orang tewas.
"Bra ini didesain sebagai alat bantu pernapasan dikala darurat," ujar Dr. Bodnar, lagi. Kendati begitu kutang yang diberi label "Emergency Bra" ini memiliki desain yang seksi dan pilihan warna yang menarik. "Sekarang sudah dijual bebas." Kalau Anda tertarik silakan kunjungi situs eBra. Kutang penyambung nyawa ini dijual seharga Rp 300 ribu. Berminat?
| THEKOREAHERALD | ANDREE PRIYANTO