Pihak berwenang Jepang menuduh kapten Zhan Qixing memasuki perairan di Laut Cina Timur yang kini dipersengketakan kedua negara.
Dalam penangkapan tersebut, seperti dilaporkan kantor berita Cina Xinhua, Jepang membebaskan 14 awak kapal tetapi kapten kapal Zhan Qixing ditahan untuk dimintai pertanggungjawaban.
Tak ayal, penangkapan ini membuat hubungan Jepang-Cina menegang. Cina menuntut warganya segera dibebaskan, bahkan menempuh langkah balasan dengan cara menahan empat warga Jepang yang bekerja di fasilitas nuklir negaranya.
Selain itu pemerintah Cina sempat memanggil duta besar Jepang untuk Cina, Uichiro Niwa, pada 12 September, untuk menerima protes resmi dan berharap kasus ini bisa diselesaikan secara politik.
Cina ngotot kapal yang dinahkodai Zhan masih berada di perairan kepulauan Diaoyu yang diakui sah miliknya. Sementara Jepang menganggap kapal tersebut masuk ke teritorinya dengan sebutan kepulauan Senkaku. Hingga saat ini kedua negara masih menyengketakan kepulauan tersebut.
Dalam sejarah, Jepang menguasai kawasan yang terletak di timur Taiwan itu pada 1895 dan secara resmi memasukkan daerah itu ke negaranya pada 1970 setelah Amerika Serikat mengakhiri penguasaan atas kepulauan itu usai Perang Dunia II. Kedua negara menyebut kawasan kaya mineral itu "kepulauan nelayan". Sementara Cina mengklaim bahwa kepulauan itu merupakan wilayahnya sejak berabad-abad silam, selain itu Taiwan merupakan kawasan miliknya.
REUTERS | TIMES | CHOIRUL