Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Warga Prancis Diculik Sayap Al Qaidah di Afrika Utara

image-gnews
Tentara Prancis melakukan patroli di sekitar Menara Eiffel di Paris. Perancis menghadapi ancaman peningkatan terorisme merunjuk ke penculikan lima warga negara Perancis di Afrika dan ancaman bom di Menara Eiffel. AP/ Francois Mori
Tentara Prancis melakukan patroli di sekitar Menara Eiffel di Paris. Perancis menghadapi ancaman peningkatan terorisme merunjuk ke penculikan lima warga negara Perancis di Afrika dan ancaman bom di Menara Eiffel. AP/ Francois Mori
Iklan
TEMPO Interaktif, Niamey - Lima warga negara Prancis dan dua warga Afrika diculik di zona pertambangan uranium di Niger pada Rabu (15/9) malam. Sayap al Qaidah di Afrika Utara dituding sebagai pelakunya.

Penculikan di Kota Arlit terhadap karyawan perusahaan nuklir Prancis ini menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan pekerja tambang di wilayah tersebut, di mana kelompok-kelompok terkait dengan al Qaidah sayap Afrika Utara beroperasi. Arlit terletak 500 mil sebelah utara ibu kota Niger, Niamey.

"Lima warga negara Prancis dalam kelompok yang diculik itu," kata Bernard Valero, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Prancis, Kamis (16/9). "(Ada) tidak ada tuntutan untuk saat ini, kita akan melihat apa yang akan muncul itu."

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan, tapi media Prancis melaporkan bahwa mereka berasal dari Prancis, Togo dan Madagaskar.

Kasus penculikan terhadap orang asing sering terjadi di wilayah Sahara-Sahel Afrika Barat, selama satu tahun terakhir, dengan sandera biasanya berakhir di tangan kelompok-kelompok terkait dengan jaringan al Qaidah di Islamic Maghreb (AQIM).

"Siapa pun yang dilakukan ini, ada kemungkinan tinggi mereka akan berakhir dengan AQIM," kata Anna Murison, pejabat analisis intelijen perusahaan.

"Ini hampir pasti AQIM, atau itu geng kriminal yang akan menjualnya ke AQIM," tambah seorang diplomat Eropa di Niamey. "Sekali lagi pemerintah Prancis harus mulai bekerja untuk membebaskan lebih banyak warga dari penculik yang mengaku sebagai sekutu al Qaidah."

Sebuah sumber keamanan Niger mengatakan pasukan tentara dari sebuah pangkalan militer di dekat lokasi penculikan menjelajahi daerah tersebut untuk mencari para sandera. Areva, perusahaan reaktor nuklir yang mempekerjakan 2.500 orang di tiga lokasi tambang di Niger, mengatakan akan meningkatkan keamanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut pihak pengusaha tambang lokal dan sumber di industri pertambangan Niger, orang-orang tersebut diculik saat mereka sedang tidur di rumah-rumah mereka di tengah kota. "Pelaku pergi ke rumah para korban dan memilihnya. Mereka tahu persis di mana mereka. Sangat mengkhawatirkan," kata pihak pengusaha.

Saksi di Arlit menyebutkan telah melihat gerakan kendaraan biasa pada malam hari tapi tak ada reaksi dari aparat keamanan.

Pada April lalu, sayap al Qaidah di Afrika Utara mengklaim bertanggung jawab atas penculikan warga Prancis Michel Germaneau, yang diculik di Niger utara.

REUTERS l BASUKI RAHMAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Duta Besar Lana Marks bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa setelah menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden, 28 Januari 2020.[za.usembassy.gov]
Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia


Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Seorang wanita berpose dengan mengenakan masker berbahan kain yang senada warna pada topinya, di tengah pandemi wabah Virus Corona di Lagos, Nigeria, 13 Mei 2020. REUTERS/Temilade Adelaja
Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.


WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.


Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Ilustrasi gajah afrika. Reuters
Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.


Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.


Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi telah mencabut larangan berburu binatang besar, termasuk gajah selama lima tahun. Musim perburuan pun agak terkendali pada bulan April kemarin seiring dengan adanya pembatasan perjalanan karena pandemi virus Corona. PHOTOGRAPHS OBTAINED BY REUTERS/Handout via REUTERS
Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.


Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Massa turun ke jalan di Zurich, Swiss, memprotes tewasnya pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih di Amerika. Swiss Info/ Keystone / Ennio Leanza
Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.


54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

Ketua DPR Nancy Pelosi bersama beberapa anggota Kongres AS dari Partai Demokrat berlutut di gedung Kongres AS, Washington, AS, Senin, 8 Juni 2020. Aksi Nancy Pelosi bersama sejumlah tokoh Partai Demokrat itu dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada George Floyd. REUTERS/Jonathan Ernst
54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.


Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Cecil Rodhes, pengusaha asal Inggris yang mendapat kekayaan dari pertambangan di Afrika. Sumber: en.wikipedia.org
Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.


Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Warga mengantre panjang untuk membeli bahan makanan di toko Pick n Pay, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...