Berbicara di sela-sela konferensi investor di Hong Kong siang tadi, Musharraf mengungkapkan keyakinan dia bisa kembali mengail popularitas dan akan kembali ke Pakistan pada pemilihan umum berikutnya, yang dijadwalkan pada 2013. Dia bilang akan mengumumkan partai Liga Muslim Seluruh Pakistan di London pada 1 Oktober mendatang dan garis besar platform politiknya.
Musharraf yang terakhir berpangkat jendral itu mundur pada Agustus 2008 setelah protes berbulan-bulan dan kalah telak pada pemilu. Dia kini banyak menghabiskan waktu di Inggris. Jika kembali ke Pakistan, dia bakal menghadapi tuntutan hukum atas kudeta tak berdarah pada Oktober 1999 yang membawanya ke tampuk kekuasaan dan selanjutnya sembilan tahun menerapkan kekuasaan militer. Termasuk deklarasi keadaan darurat atas protes terhadapnya meruyak pada akhir 2007.
“Aku akan kembali tergantung pada sebuah lingkungan yang pasti yang tercipta di Pakistan,” ucap Musharraf. Tapi ditambahkannya, “Aku akan mengatakan dengan pasti di pemilu berikutnya, kapan pun sinyal-sinyal pemilu berikutnya tiba, aku akan berada di Pakistan.”
Lepas dari kedudukannya sebagai panglima angkatan bersenjata dan mendominasi negera yang ringkih selama beberapa tahun, masih belum jelas apakah Musharraf, 67 tahun, akan menggunakan banyak pengaruh politiknya. Bila dia memanfaatkan jaringan ke tentara elit negara, dia tak memiliki sebuah konstiante politik yang solid.
Musharraf percaya diri dia bisa membangun sebuah dukungan akar rumput di kalangan pemuda Pakistan dan yang lain yang kecewa dengan politik saat ini. Dia juga menyodorkan fakta bahwa lebih dari 75 persen dari pengikutnya yang tercatat 295 ribu di Facebook adalah berusia antara 18 hingga 24 tahun.
“Aku tahu bahwa anak muda adalah menginginkan perubahan. Itu adalah pemuda yang mengalami demoralisasi saat ini. Dan aku yakin sekali mereka dapat dibagunkan dan dibawa keluar untuk memperkenalkan satu kultur politik baru di Pakistan,” ujar Musharraf lagi. Toh ambisinya bakal tak mudah karena Mahkamah Agung Pakistan pernah menilai pemberlakukan keadaan darurat saat dia berkuasa inkonstitusional.
AP | dwi a-