Sedangkan Jaksa Agung Eric Holder menganggap perbuatan itu dilakukan oleh orang-orang idiot dan membahayakan. Juru bicara kementerian luar negeri menyatakan, rencana tersebut justru mengancam keberadaan pasukan Amerika Serikat, diplomat, dan pelancong di luar negeri.
Meskipun mendapatkan kecaman dan kutukan dari berbagai negara, termasuk pemerintah Amerika Serikat, Terry Jones dan jemaatnya tetap pada pendiriannya akan melaksanakan pembakaran Quran. Kendati diancam 100 kali dibunuh, Jones melaju terus.
Kutukan Clinton terhadap rencana 'gila' Jones disampaikan saat dia menjadi tuan rumah makan malam di acara Iftar, buka puasa bagi umat Muslim di bulan Ramadan.
"Saya katakan bahwa rencana pembakaran tersebut memalukan," kata Clinton.
Juru bicara kementerian luar negeri P.J. Crowley mengatakan pemerintah berharap banyak warga Amerika yang mengutuk rencana pembakaran Quran. "Kami rasa ini aksi provokasi," kata Crowley. "Kami ingin melihat banyak warga Amerika yang menolak seraya mengatakan bahwa ini tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa Amerika."
AP | CHOIRUL