TEMPO Interaktif, Manila - Setengah dari keseluruhan penduduk Filipina disebutkan hidup dalam kemiskinan, walaupun pertumbuhan ekonomi berlangsung bagus. Hal ini disampaikan oleh lembaga studi independen Social Weather Station berdasarkan hasil survei yang dilakukan baru-baru ini.
Berdasarkan hasil survei, kata juru bicara lembaga itu, sedikitnya 9,4 juta keluarga atau sekitar 50 persen dari total penduduk dibelit kemiskinan. Jumlah ini meningkat dibanding Maret lalu, yang jumlahnya hanya 43 persen atau 8,1 juta keluarga.
"Kami meminta mereka memilih salah satu di antara dua kartu: miskin atau tidak miskin. Kami tidak menanyakan mengapa mereka merasa miskin," kata salah seorang peneliti di lembaga tersebut, Leo Larosa, seperti dilaporkan kemarin.
Hasil survei ini sangat kontras dengan pernyataan pemerintah bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi Filipina 7,9 persen pada pertengahan pertama 2010. Pertumbuhan ini merupakan yang terbaik dalam 20 tahun terakhir.
Menurut seorang petugas ekonomi, hasil survei tidak bisa dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang disampaikan pemerintah. Sebab, survei hanya menentukan persepsi orang, sedangkan data pemerintah didasarkan pada pendapatan dan biaya barang-barang penting.
"Survei itu membandingkan situasi mereka. Ada kemungkinan mereka merasa miskin, meskipun punya pendapatan yang cukup," kata Myrna Asuncion, Asisten Direktur Perencanaan Ekonomi Pemerintah.
Survei tersebut diselenggarakan Juni lalu oleh Social Weather Station dengan jumlah koresponden 1.200 orang di seluruh Filipina. Disebutkan bahwa margin error survei sebesar 3 persen.
Kemiskinan merupakan masalah yang paling disoroti di Filipina. Presiden Filipina Benigno Aquino, yang menang mutlak pada pemilihan umum 10 Mei lalu, berjanji akan menghapus kemiskinan di negaranya dengan memberangus korupsi dan membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan.
Pemerintah Filipina sebelumnya menetapkan akan mengurangi angka kemiskinan hingga separuh dari jumlah keseluruhan pada 2015. Ini merupakan salah satu dari delapan target yang dijanjikan akan dipenuhi di bawah program Millennium Development Goals (MDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Target lainnya adalah mengurangi jumlah warga Filipina berpendapatan rendah yang tak bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka. Namun, awal tahun ini, pemerintah Filipina mengakui akan gagal mencapai target MDGs tersebut.
STRAITS TIMES | GMA | SUNARIAH