Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badai Tropis Agatha di Amerika Tengah, 145 Orang Tewas

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Guatemala City -  Badai tropis Agatha, Ahad waktu setempat, menghantam kawasan Amerika Tengah menyebabkan banjir dan tanah longsor. Korban bencana diperkirakan lebih 145 orang tewas, lusinan lainnya hilang. Sementara ribuan orang dilaporkan oleh petugas keamanan kehilangan rumah.

Selain itu, bencana ini membuat jalur lalu lintas terputus dan menghancurkan puluhan jembatan yang menghubungkan antar negara Amerika Tengah.

Di Guatemala, petugas melaporkan 120 orang tewas dan sediktinya 53 lainnya hilang. Menurut Departemen Klimatologi di provinsi barat Guatemala City, badai tersebut mengakibatkan tanah longsor di daerah komunitas Indian dan menewaskan sedikitnya 60 orang, demikian mengutip keterangan Gubernur Erick de Leon.

"Departemen semaput," kata de Leon. "Di sana banyak sekali korban tewas. Jalanan tertutup. Tempat pengusian sudah penuh. Kami butuh air bersih, makanan, pakaian, serta duit."

Di perkampungan Parajbei, tiga rumah terkubur tanah longsor dan menewaskan 11 lainnya. "Hujan sangat deras dan menibulkan suara gemuruh," kata Vicente Azcaj, 56 tahun. "Kini setiap orang ketakutan."

Semenatar itu, tanah longsor di Guaetemala mengubur hidup-hidup 22 orang yang ada dalam bus, akibat hujan deras, sedangkan lusinan lainnya hilang.

Sejumlah relawan berhasil menemukan ke 22 mayat tersebut dari longosran tanah yang menutup jalur cepat di utara ibu kota negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tembok bumi mengubur sebuah bus. Sementara 100 relawan berusaha mengeluarkan korban dari seruntuhan," ujar juru bicara departemen pemadam kebakaran Sergio Vasquez.

Para pekerja sosial, katanya, sempat menghentikan operasi penyelamatan karena hujan terus menerus mendera di lokasi longsor.

Di tempat terpisah, 12 orang ditemukan tewas, Sabtu, ketika sebuah bus terkubur tanah longsor. Enam korban tewas di tempat. Hingga akhir pekan, jumlah korban mencapai 40 orang.

"Ini tragedi nasional," kata Presiden Alvaro Colom dalam jumpa pers. Untuk menghindari korban bertambah, pemerintah mengevakuasi 12 ribu penduduk ke tempat aman. "Ini menyakitkan bagi rakyat miskin yang harus menanggung bencana alam."

Lebih kurang 30 lokasi yang dihantam tanah longsor memutus jalur cepat yang menghubungkan antarnegara Amerika Tengah.


AP | REUTERS | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atur Perkelahian Pelajar, Guru dan Polisi Dipecat  

22 Maret 2016

Ilustrasi tawuran/perkelahian. (kikiandi)
Atur Perkelahian Pelajar, Guru dan Polisi Dipecat  

Seorang wanita dengan seragam polisi muncul, tapi bukan menghentikan, malah mendorong salah satu murid yang hendak menghindari perkelahian.


Hilang 2 Bulan, Kamera Ini Rekam Alam Bawah Laut

29 Mei 2013

Ilustrasi karang laut. Redorbit.com
Hilang 2 Bulan, Kamera Ini Rekam Alam Bawah Laut

Kamera itu meluncur jatuh dari papan selancar milik Jens Knof, saat ia asyik bermain di atas gulungan ombak di Pantai Kite, Cabarete.