Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Tewaskan 65 Muslim Siah Pakistan

image-gnews
Korban luka di jalan setelah ledakan saat acara kaum Syiah di Quetta, Pakistan, Jumat (3/9). AP/Arshad Butt
Korban luka di jalan setelah ledakan saat acara kaum Syiah di Quetta, Pakistan, Jumat (3/9). AP/Arshad Butt
Iklan
TEMPO Interaktif, Quetta - Sebuah bom kembali mengguncang Pakistan Jumat lalu setelah seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di tengah-tengah warga Siah yang sedang berpawai memperingati hari Al Quds, protes tahunan sebagai ungkapan solidaritas terhadap Palestina dan mengutuk Israel.

Bom berkekuatan besar ini meledak di kota Quetta, barat daya Pakistan. Sedikitnya tercatat 65 orang tewas dan 197 lainnya terluka. Diduga korban tewas akan terus bertambah karena banyak di antara korban terluka dalam kondisi kritis. 

Serangan ini merupakan yang kedua dalam tiga hari terakhir. Bom bunuh diri pertama meledak Rabu malam lalu di kota Lahore, timur Pakistan. Dalam serangan yang menargetkan warga Siah tersebut, 35 orang tewas. 

Seorang komandan Taliban Pakistan kepada Associated Press mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu. ”Perang kami melawan pasukan keamanan Pakistan dan Amerika. Tapi Siah juga menjadi target kami karena mereka juga musuh kami,” kata Komandan Taliban Pakistan Qari Hussain Mehsud.

Pada Jumat, serangan terjadi saat pengunjuk rasa melewati daerah komersial di Quetta. Jaringan televisi Pakistan menyiarkan rekaman video yang memperlihatkan orang-orang berjatuhan ke tanah dan berusaha berlindung setelah terjadi ledakan. 

Pemimpin Siah mengecam serangan tersebut. Mereka menuduh pemerintah telah gagal melindungi mereka dan menyerukan agar melakukan mogok di Quetta sebagai ungkapan berduka. Mereka juga mendesak Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rehman Malik, mengundurkan diri dan menyerukan pemerintah untuk memberikan perlindungan lebih baik kepada warga Siah yang berunjuk rasa dan melakukan prosesi agama. 

Seorang pemimpin Siah, Allama Syed Qamar Haider Zaidi, menuduh pemerintah memainkan peranan sebagai penonton yang hanya berdiam diri. ”Jika pemerintah tidak dapat memberi perlindungan kepada rakyat, berarti sudah tidak ada pembenaran bahwa mereka masih berkuasa,” demikian Zaidi dalam pernyataannya.

Di Pakistan, warga Siah hanya 20 persen dari keseluruhan penduduk yang sebagian besar menganut Muslim Sunni. Seperti di negara Teluk lainnya, kekerasan terhadap Muslim Siah di Pakistan telah berlangsung lama. Situasi semakin diperburuk oleh serangan dari ekstrimis Taliban Suni dan gerakan al-Qaidah.

Menteri dalam Negeri Rehman Malik mengatakan Taliban, al-Qaida dan kelompok militan Laskar-e-Jhangvi sengaja bekerja sama membuat Pakistan tidak stabil. ”Mereka kafir,” kata Malik kepada wartawan di Islamabad. 

Kedutaan Besar Amerika Serikat Di Islamabad mengutuk serangan itu. ”Mereka sengaja menargetkan warga Pakistan yang tak bersalah dan yang sedang beribadah selama bulan suci Ramadhan, dan saat negara tengah memulihkan diri dari bencana banjir terburuk mereka menyerang dengan ganas,” demikian pernyataan yang dikeluarkan kedutaan besar Amerika. 

AP | NEW YORK TIMES | STRAITS TIMES | SUNARIAH


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.