TEMPO Interaktif,
Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kemarin menegaskan tidak akan mengeluarkan imbauan agar warga Malaysia menunda rencana kunjungan ke Indonesia (travel advisory) sehubungan dengan hubungan Indonesia-Malaysia yang memanas akhir-akhir ini.
Najib mengatakan mengeluarkan travel advisory merupakan hal yang sangat serius yang akan mempengaruhi hubungan baik di tingkat pemerintahan maupun bisnis. Karena itu, ujarnya, pemerintah benar-benar harus mempertimbangkannya sebelum memutuskan mengeluarkan travel advisory.
"Ini tidak terlalu sulit, tapi travel advisory hanya bisa dikeluarkan kalau situasi mendukung," kata Najib saat menggelar konferensi pers. Menurut Najib, travel advisory hanya bisa dikeluarkan kalau nyawa terancam atau ada informasi bahwa akan ada sesuatu yang serius yang akan terjadi.
Mengenai insiden pelemparan batu terhadap rumah seorang insinyur Malaysia di Kalimantan Barat, Najib mengatakan akan merundingkannya. Rumah warga Malaysia itu dilempari batu oleh lima orang laki-laki yang menggunakan ikat kepala bertulisan "Ganyang Malaysia" pada Selasa lalu.
Najib mengungkapkan, dalam kehidupan bertetangga dua negara, sulit menghentikan berbagai masalah yang timbul, apalagi jika masalah itu menyangkut teritorial yang melibatkan perairan terbuka yang belum terselesaikan.
"Sudah pasti ada masalah yang timbul dari waktu ke waktu, tapi kita perlu mengambil sikap untuk bekerja sama menyelesaikannya dan memastikan tidak ada pihak lain yang semakin memperkeruh suasana."
Najib juga menegaskan, tidak perlu protes berlebihan jika terjadi sebuah insiden seperti yang berlangsung baru-baru ini. Najib juga berharap situasi di Indonesia tidak bertambah buruk ke depannya.