Fateh-110 dirancang oleh ilmuwan Iran memiliki akurasi lebih baik dibandingkan versi pendahulunya, kata menteri pertahahan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi kepada televisi pemerintah Press-TV dan kantor berita Fars.
Press-TV melaporkan, Fateh-110 memiliki panjang sembilan meter dengan berat 3.500 kilogram. Vahidi mengklaim bahwa pembuatan peluru kendali ini merupakan "kemenangan lain di bidang pertahanan dan teknologi."
Selain itu, dia menolak tuduhan bahwa peluruh kendali Fateh terkait dengan pemasangan rudal Patriot oleh Amerika Serikat di Kuwait.
"Kuwait bukanlah ancaman bagi kami sebab kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Kuwait. Negara tersebut tak butuh Patriot," katanya.
Uji coba misil ini berlangsung beberapa hari setelah Iran mengumumkan telah berhasil menciptakan pesawat militer tanpa awak. Iran, Sabtu lalu, juga telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir di selatan kota Bushehr.
Pengoperasian tersebut, lapor Press-TV, untuk membantu negara ini memenuhi kebutuhan listrik bertenaga nuklir.
Namun negara-negara Barat mempergtanyakan pengoperasian tersebut yang dikhawatirkan ada upaya pengayaan uranium untuk bahan baku pembuatan senjata nuklir.
Amerika Serikat, salah satu negara yang getol mempertanyakan motivasi Iran melakukan pengayaan uranium.
Fateh-110 adalah peluru kendali dari permukaan ke permukaan berdaya jangkau 200 kilometer. Pada 2002, Iran sukses menguji milsil ini, selanjutnya pada 2004 rudal ini dikembangkan sehingga memilik daya jelajah lebih jauh, 250 kilometer. Bahkan jika diperlukan, Iran sanggup memperpanjang jarak tempuhnya.
CNN | CHOIRUL