Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muslim Spanyol Ingin Beribadah di Katedral Cordoba  

image-gnews
Katedral Cordoba. transitionsabroad.com
Katedral Cordoba. transitionsabroad.com
Iklan
TEMPO Interaktif, Kordoba - Umat Muslim di Spanyol gencar berkampanye agar diizinkan beribadah di Katedral Cordoba yang sebelumnnya merupakan Masjid Agung Cordoba.

Saat ini, di masjid asli Cordoba di Spanyol, tak diperkenankan ada kumandang azan kecuali bunyi lonceng gereja. Itu disebabkan di bekas masjid tersebut telah berdiri Katedral Katolik.

Katedral tersebut berdiri sejak monarki Kristen Spanyol menaklukan Cordoba pada abad ke-13. Saban tahun, tempat ini didatangi tak kurang dari sejuta wisatawan.

Salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Katedral ini adalah penggambaran penyaliban Yesus yang digantung di bawah lengkungan merah dan putih berada di Mihrab, tempat umat Muslim berdoa.

Di situs ini, bagi umat Muslim, merupakan simbol abad keemasan Islam di bidang ilmu pengetahuan dan toleransi beragama. Masjid Cordoba sangat populer karena di tempat ini antara umat kristen dan Muslim bisa beribadah bersama-sama dalam satu atap.

Kini, umat Muslim di sana ingin mengulang kembali sejarah tersebut. Mansur Escudero, seorang mualaf Spanyol, memimpin gerakan untuk memperoleh hak agar umat Muslim diperkenankan salat di Katedral Cordoba.

"Saya rasa hal ini tak hanya penting bagi umat Muslim, melainkan juga penting untuk kemanusiaan," ujar Escudero. "Kami pikir ini merupakan sesuatu yang indah bagi paradigma toleransi, ilmu pengetahuna, dan kebudayaan. Masyarakat berbeda-beda agama tetapi bisa hidup bersama."

Jumlah umat Islam di Spanyol lebih kurang satu juta orang, atau dua persen dari jumlah penduduk. Hampir semuanya adalah keturuan imgran dari beberapa negara, misalnya Maroko. Tetapi komunitas Islam di negara yang terletak di selatan Eropa ini cukup signifikan dengan perkembangan sejarah Islam.

April lalu, lebih dari 100 Muslim protes dengan cara menggelar sajadah dan berdoa di atasnya. Ketika petugas keamanan mencoba menyingkirkan, mereka melawan dan dua di antara mereka ditahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Uskup Cordoba, Demetrio Fernandes, insiden ini menunjukkan pentingnya pembagian rumah ibadah. Pembagiannya layaknya seorang istri dibagi dua suami, katanya kepada CNN.

"Apakah mereka senang jika hal tersebut dilakukan di masjid" tanyanya. "Pasti tak mungkin. Sebab saya mengerti perasaan beragama mereka dan mereka sangat mengerti kami. Keyakinan beragama berada dalam hati manusia, sehingga tak mungkin bisa dibagi."

Uskup Fernandes menunjuk gereja tua San Juan di Damaskus sebagai sebuah contoh situs Kristen yang berubah menjadi masjid. "Kami tak akan berpikir mempertanyakan, kenapa menjadi masjid. Sebab itu milik umat Islam dan menjadi perlambang.

"Sama juga bagi umat Kristen, sebab gereja kuno San Juan sangat penting bagi kami, namun kami mengerti bahwa sejarah tak mungkin bisa diputar kembali, harus melihat ke depan. Jadi, tak masuk akal meminta Cordoba (Katedral) diubah menjadi masjid. Itu muskil karena sejarah adalah sesuatu yang tak bisa diubah," ujarnya.

Escudero tegaskan, ini bukan tentang kemenangan terhadap satu agama atau lainnya. Dia katakan, "Mereka menganggap kami sedang mencoba menaklukan masjid lagi, anggapan itu sama sekali tak benar. Kami ingin (Katedral) ini menjadi tempat bagi siapapun, tak terkecuali Muslim, Kristen, atau Yahudi, dapat melakukan ibadahanya atau cara beribadah masing-masing agamnya, atau berdoa seperti yang dia inginkan."


CNN | CHOIRUL .

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

17 Oktober 2017

Jordi Cuixart (L), pemimpin Omnium Cultural, dan Jordi Sanchez dari Majelis Nasional Catalan, tiba di Pengadilan Tinggi di Madrid, 16 Oktober 2017. REUTERS
Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

Pengadilan Spanyol memerintahkan 2 tokoh organisasi terbesar pendukung kemerdekaan Catalonia ditahan tanpa jaminan.


Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

12 Oktober 2017

Ribuan masa pendukung kemerdekaan memadati jalanan saat melakukan aksi di pusat kota Barcelona, 2 Oktober 2017.  Perjuangan Catalonia untuk memerdekakan diri telah berlangsung sejak 1714, saat Raja Spanyol Philip V mengambil alih Barcelona. AP
Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengultimatum pemerintah Catalonia membatalkan kemerdekaannya dalam tempo 8 hari.


Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

11 Oktober 2017

Ribuan orang berkumpul saat melakukan aksi demonstrasi yang mendukung dialog di sebuah lapangan di Barcelona, Spanyol, 7 Oktober 2017. Puluhan ribu orang berkumpul di Madrid dan Barcelona pada hari Sabtu saat Catalonia bersiap untuk menyatakan kemerdekaan
Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

Catalonia batal merdeka dari Spanyol, Carles Puigdemont memilih berdialog dengan Madrid.


Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

6 Oktober 2017

Petugas pemadam bereaksi saat mereka menggantungkan spanduk besar yang mendukung referendum kemerdekaan di Museum Sejarah Catalonia di Barcelona, Spanyol, 28 September 2017. Petugas pemadam menjadi salah satu pendukung referendum Catalunya. REUTERS/Jon Na
Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

Mahkamah Konstitusi Spanyol memerintahkan penangguhan rapat parlemen Catalonia untuk menghadang kemerdekaan sepihak.


Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

4 Oktober 2017

Raja Spanyol Felipe dan Ratu Letizia, bersama dengan dua anak perempuannya Putri Leonor dan Putri Sofia saat menuju lokasi sesi foto di di kebun Istana Marivent di Palma de Mallorca, Spanyol, 4 Agustus 2016. REUTERS/Enrique Calvo
Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

Raja Spanyol tuding pemimpin Catalonia sebagai hama yang menggerogoti prinsip demokrasi.


Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

3 Oktober 2017

Ribuan masa pendukung kemerdekaan memadati jalanan saat melakukan aksi di pusat kota Barcelona, 2 Oktober 2017.  Perjuangan Catalonia untuk memerdekakan diri telah berlangsung sejak 1714, saat Raja Spanyol Philip V mengambil alih Barcelona. AP
Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

Pemimpin Catalonia, Carles?Puigdemont?menegaskan dirinya akan mendeklarasikan Catalonia secara sepihak jika Spanyol menolak hasil referendum.


Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

2 Oktober 2017

Presiden Catalunya Carles Puigdemont berbicara kepada kerumunan orang yang menghadiri sebuah demonstrasi penutupan yang mendukung referendum kemerdekaan  di Barcelona, Spanyol, 29 September 2017. REUTERS/Yves Herman
Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

Carles Puigdemont merupakan tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spantyol.


3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

2 Oktober 2017

Puluhan anggota Castellers of Barcelona membentuk menara manusia yang dikenal dengan sebutan
3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

Catalonia?adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid.


Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Seorang pria memainkan musik saat proses penghitungan suara referendum kemerdekaan Catalonia di Barcelona, 1 Oktober 2017. AP
Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.


Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Seorang pria memainkan musik saat proses penghitungan suara referendum kemerdekaan Catalonia di Barcelona, 1 Oktober 2017. AP
Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.