Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), semalam menyebut pemerintah Sudan telah mengusir lima pekerja dari PBB dan Palang Merah Internasional (ICRC) dari negara bagian West Darfur.
Sudan diketahui punya riwayat ketegangan dalam hubungan dengan lembaga-lembaga bantuan dan misi pasukan penjaga perdamaian PBB-Uni Afrika (Unamid), yang bertugas di wilayah operasi terbesar dunia di Darfur.
Abdallah al-Fadil, Kepala Unamid di West Darfur, menyebut belum jelas benar mengapa pemerintah memerintahkan stafnya pergi, hanya mereka telah melanggar "di bawah mandat mereka'.
Sudah buru-buru berkukuh bahwa pengusiran bukanlah keputusan yang diambil pemerintahan pusat di Ibu Kota Khartoum. "Itu bukan datang dari Khartoum dan kami menangani masalah ini dengan pemerintahan negara bagian (West Darfur)," ujar Mutrif Siddiq, menteri negara masalah kemanusiaan.
Sejumlah lembaga bantuan mengklaim pengusiran sering menjadi hukuman buat siapapun yang melaporkan pelanggaran hak-hak asasi selama kekerasan 7 tahun di Darfur. Namun Khartoum menyatakan sejumlah pekerja internasional melampaui misi tugas mereka di Sudan.
Tudingan yang berujung pengusiran itu terkait perintah penangkapan penjahat perang oleh International Criminal Court (ICC) terhadap Presiden Sudan, Omar al-Bashir, kebanyakan berbasis informasi yang datang dari para pekerja internasioal
aljazeera.net | dwi a