Boiko yang memiliki perusahaan pertanian raksasa membuat surat perintah kepada 6500 karyawannya yang “hidup dalam dosa” untuk segera menikah dalam waktu dua bulan atau akan dipecat. Batas waktu yang diberikan oleh Boiko adalah tanggal 14 Oktober mendatang bertepatan dengan festival Orthodoks Rusia.
Selain memerintahkan karyawannya untuk menikah, Boiko juga melarang seluruh karyawannya atau istri dari karyawannya untuk melakukan aborsi. Boiko menegaskan ia tidak ingin bekerja dengan “pembunuh.”
Boiko mengambil langkah “nyeleneh” dan ekstrim ini setelah Rusia dilanda kekeringan yang belum pernah terjadi serta ribuan kebakaran yang terjadi di Rusia selama musim panas ini. “Peristiwa itu adalah hukuman atas dosa yang dilakukan orang Rusia,” kata Boiko kepada surat kabar Komsomolskaya Pravda.
“Saya harus melakukan tindakan ekstrim termasuk bagaimana karyawan saya memperlakukan Tuhan,” ujarnya. Boiko sendiri menemukan Tuhan setelah ia dipenjara atas tuduhan penipuan yang hingga kini belum terbukti.
Pejabat pemerintah telah mengingatkan langkah yang berisiko melanggar undang-undang tenaga kerja. Namun, Boiko tak peduli. “Perusahaan ini adalah perusahaan swasta, mereka yang bekerja di sini harus mengikuti aturan yang berlaku,” katanya.
TELEGRAPH I PGR