TEMPO Interaktif, Jakarta - Korban banjir di Pakistan ternyata lebih besar dari yang diperkirakan Perserikatan Bangsa Bangsa. Perdana Menteri Pakistan Raza Gilani mengatakan sebanyak 20 juta warganya menjadi korban, data ini 6 juta lebih besar dari data yang dikeluarkan PBB.
Dalam pidato perayaan kemerdekaan Pakistan dari Inggris ke-63, Gilani mengatakan saat ini ada 20 juta warga Pakistan yang kehilangan tempat tinggal, meski data tersebut belum jelas berapa yang benar2 rumahnya hancur dan berapa banyak yang terpaksa meninggalkan rumah.
"Banjir ini menyebabkan 20 juta warga kehilangan tempat tinggal, lahan pertanian yang rusak, jembatan hancur, jalanan rusak parah, jaringan komunikasi rusak, kerugian ini mencapai jutaan dollar," kata Gilani.
Sebelumnya, PBB mengatakan banjir yang menerjang Pakistan adalah banjir terburuk selama 80 tahun terakhir. Banjir ini telah menyebabkan tewasnya 1.600 warga, serta 14 juta penduduk dari 180 juta penduduk Paksitan telah kehilangan tempat tinggal.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon berharap bisa mengunjungi Pakistan dan menemui korban banjir dalam akhir pekan ini.
BBC I PGR