Austria. Demikian keterangan pejabat Israel, Senin.
Radio Israel menyebutkan, Rafael Hadad ditahan, Maret, karena diduga sebagai mata-mata usai melakukan perjalanan ke Libya, yang secara teknis masih berperang dengan Israel, menggunakan paspor Tunisa. Tetapi pejabat mengesampingkan tuduhan tersebut.
Hadad, 34 tahun, terbang ke Vienna, Ahad malam, dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, berunding untuk pemulangannya melalui pengusaha Austria yang memiliki jalur ke pemimpin Libya.
Pembicaraan bertepatan dengan pelayaran kapal kemanusiaan Libya pembawa bantuan bagi warga Palestina di Jalur Gaza, dalam blokade angkatan laut Israel, bulan lalu.
Libya meminta Israel agar mengizinkan kapal kapal Amalthea berbendera Moldova membawa bantuan kemanusaan masuk ke Gaza sebagai syarat pertukaran Hadad. Dalam kesepakatan, kapal Amalthea boleh merapat di pelabuhan Mesir, Al Arish, sedangkan Israel menyetujui hanya 20 perlengkapan pabrikan diangkut kargo masuk ke Gaza.
Hadad pergi ke Libya untuk memotret peninggalan situs Yahudi sebagai utusan Ohr Shalom, sebuah organisasi Israel untuk warga asing Libya dipimpin oleh Pedatzur Ben-Atia. Pejabat Israel menjelaskan, Hadad merupakan "warga sipil tak berdosa" dan mengatakan Libya tak pantas menunduhnya sebagai mata-mata.
REUTERS | CHOIRUL