Dalam permintaan yang disampaikan bulan Juni lalu Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyatakan khawatir bahwa perusahaan-perusahaan itu kemungkinan sulit untuk membayar denda serta kewajiban lain yang timbul akibat kebocoran di teluk Meksiko sehingga mereka diminta memberi tahu rencana transaksi besar seperti penjualan aset pembayaran tunai, termasuk pembayaran dividen.
Tidak ada keterangan rinci soal nama-nama perusahaan yang punya kaitan atau terpengaruh akibat kebocoran sumur minyak di Teluk Meksiko itu. Departemen Keahakiman hanya menyatakan mereka masih terus menyelidiki perusahaan-perusahaan yang kemungkinan punya kaitan. Halliburton adalah perusahaan yang membangun konstruksi pemboran bagi BP.
Dalam jawaban tertulis kepada pemerintah, Halliburton lewat kuasa hukumnya Jeffrey Turner mengatakan "Walaupun Halliburton tanpa ragu-ragu tunduk terhadap seluruh kewajiban hukumnya, perusahaan itu tidak dapat mengikat diri pada batasan yang tidak memiliki dasar hukum atau fakta.
Surat itu bisa diperoleh Reuters di bawah Undang-Undang Kebebasan Informasi.
Sementara itu Transocean, perusahaan yang membor Deepwater Horizon milik BP menjawab permintaan Departemen Kehakiman Amerika dengan menyatakan "Transocean akan bekerja dengan anda untuk memastikan bahwa Departemen Kehakiman bahwa perusahaan itu memiliki kemampuan finansial -- termasuk asuransi dan cadangan uang kas di Amerika Serikat -- untuk memenuhi kewajiban yang secara masuk akal akan muncul akibat kecelakaan 20 April lalu." Transocean bermarkas di Swiss.
REUTERS | RONALD