Omar Thornton, 34, seorang karyawan yang bekerja sebagai sopir distributor bir menembak mati delapan koleganya dan melukai dua temannya sebelum akhirnya dia bunuh diri. Penembakan ini terjadi di gudang distributor bir tersebut di Manchester, sekitar 16 km dari Hartford ketika pergantian shift pada Selasa pagi waktu setempat.
“Saat itu ada sekitar 50 sampai 70 orang,” kata Brett Hollander, kerabat pemilik distributor bir.
Dua orang yang terluka dan selamat dari maut saat ini tengah dirawat di rumah sakit setempat. “Mereka kemungkinan bisa melewati masa kritis,” ujar kepala polisi Manchester, Marc Montminy.
Montminy yang telah mengadakan pertemuan dengan pihak manajemen distributor serta serikat pekerja distributor bir tersebut, menjelaskan Thornton dituduh mencuri bir dari kantornya. Perusahaan memiliki bukti video soal aksi Thornton. Dan ia kemungkinan besar akan dipecat. Karena kecewa ia melakukan penembakan ini.
Namun, keterangan berbeda diberikan oleh Joanne Hannah, ibu dari pacar Thornton. Menurut Joanne, Thornton sakit hati karena perlakuan rasial yang ia terima di tempatnya bekerja. Setelah melakukan penembakan, kata Joanne, sebelum bunuh diri, Thornton sempat menelepon ibunya. “Dia ingin mengucapkan selamat tinggal dan dia mencintai semua keluarganya,” ujar Joanne.
TELEGRAPH I PGR